TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengantarkan Persipura Jayapura lolos dari babak penyisihan di “zona neraka” Grup B Piala Jenderal Sudirman, Lancine Kone mengisi waktu luang dengan berjalan-jalan di Bali.
“Saya sudah jalan-jalan dengan teman-teman Persipura. Di Bali bagus, menyenangkan, freedom, tapi saya juga tetap berfokus pada sepak bola karena masih ada latihan setiap sore. Saya tetap latihan fisik dan taktik (persiapan babak delapan besar),” katanya saat ditemui Tempo di Kuta, Selasa, 1 Desember 2015.
Sehari-hari setelah berlatih, ucap dia, pemain asal Pantai Gading itu senang nongkrong bersama rekan-rekan setimnya untuk minum kopi. Namun Kone belum pernah menikmati kuliner-kuliner khas Bali yang notabene memiliki cita rasa pedas.
“Tidak pernah coba. Saya makan di hotel saja, tidak boleh makan yang lain di luar, karena saya punya tifus. Kalau di luar, saya hanya minum kopi,” ujarnya.
Menurut Kone, suasana di Bali sangat nyaman. Misalnya, tutur dia, dalam perjalanan dari hotel tempat Persipura menginap di Kuta menuju Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pemandangan di sepanjang perjalanan sangat menyenangkan.
“Suasana di Bali bersih, tidak ada polusi, saya suka. Kalau jalan-jalan, pemandangan alamnya indah sekali. Saya sangat suka menikmati pemandangan sawah,” katanya.
Selama sisa waktu di Bali menunggu hasil drawing untuk pertandingan babak delapan besar, Kone mengaku ingin menyempatkan diri berkunjung ke Tanah Lot.
“Saya lihat di profile picture BBM (BlackBerry Messenger) Ricardo Salampessy di pantai Tanah Lot. Saya suka dan bagus sekali. Kalau ada waktu, saya ingin sekali berkunjung ke sana, tapi disesuaikan dengan planning (waktu latihan) dari pelatih,” ucap Kone.
BRAM SETIAWAN