Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dua Pejabat FIFA yang Tertangkap Tangan Terima Suap  

Editor

Febriyan

image-gnews
Sebuah mobil polisis berada diluar hotel Baur au Lac di Zurich, Swiss, 27 Mei 2015. Sebanyak enam orang petinggi FIFA ditangkap karena terlibat dugaan kasus penyuapan, korupsi dan pemerasan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Sebuah mobil polisis berada diluar hotel Baur au Lac di Zurich, Swiss, 27 Mei 2015. Sebanyak enam orang petinggi FIFA ditangkap karena terlibat dugaan kasus penyuapan, korupsi dan pemerasan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Iklan

TEMPO.COJakarta - Identitas dua pejabat FIFA yang ditangkap menerima suap di sebuah hotel mewah di Zurich, Swiss, akhirnya terungkap. Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyatakan bahwa dua pejabat itu adalah Wakil Presiden FIFA Alfredo Hawit yang berasal dari Honduras dan Juan Ángel Napout yang berasal dari Paraguay.

Laman New York Times menyatakan lebih dari selusin pejabat FIFA diduga terlibat dalam suap terkait dengan penjualan hak pemasaran yang berkaitan dengan turnamen di Amerika Latin dan pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Dunia. "Hampir dua kali lipat dari jumlah pejabat yang terlibat dalam kasus suap yang saat ini sudah terjadi di FIFA," tulis New York Times, Kamis, 3 Desember 2015.

Hari ini, para penegak hukum yang dipimpin Departemen Kehakiman Amerika dan Departemen Kehakiman Swiss dikabarkan kembali melakukan penahanan terhadap sejumlah orang. Namun identitas mereka masih dirahasiakan. Mereka juga belum menyebutkan berapa jumlah uang yang diterima para pejabat itu. 

Hawit dan Napout ditangkap di Hotel Baur au Lac, Kamis subuh waktu setempat, 3 Desember 2015, oleh Departemen Kehakiman Swiss. Penangkapan itu dilakukan atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika.

Kedatangan petugas Departemen Kehakiman Swiss itu sempat mengagetkan para pengunjung hotel. Manajemen Hotel bahkan sampai meminta pengunjung yang berada di lobi hotel untuk meninggalkan tempat itu karena "situasi ekstrem".  

"Mereka ditahan sambil menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat. Berdasarkan permintaan penangkapan Amerika, mereka diduga menerima suap jutaan dolar," bunyi pernyataan Departemen Kehakiman Swiss. Swiss masih akan menahan mereka sampai ada permintaan ekstradisi resmi selama 40 hari ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hawit adalah Presiden adinterim Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia, CONCACAF. Dia menggantikan pendahulunya, Jeffrey Webb, yang juga ditangkap dalam kasus suap pada Mei lalu. 

Rekannya, Napout, adalah Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL. Keduanya berada di Zurich dalam rangka menghadiri pertemuan komite eksekutif yang dilangsungkan selama dua hari di Swiss. Pertemuan itu diadakan untuk membicarakan reformasi pada tubuh FIFA setelah kasus suap yang melibatkan Presiden FIFA Sepp Blater mencuat.

"FIFA menyadari tindakan yang diambil oleh Departemen Amerika Serikat," bunyi pernyataan resmi FIFA. "Kami akan terus bekerja sama penuh dengan investigasi Amerika Serikat selama dibolehkan oleh hukum Swiss—juga investigasi yang dipimpin Kejaksaan Agung Swiss.

NEWYORKTIMES | FEBRIYAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

2 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

2 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.


Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

20 hari lalu

Rolex Lady Datejust. (dok. Luxehouze)
Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.


Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

20 hari lalu

Seorang peserta pameran menampilkan jam tangan otomatis stainless steel Rolex milik Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, di lelang Christie di Dubai, Uni Emirat Arab, 19 Maret 2018. REUTERS / Satish Kumar
Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.


Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

33 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) menerima surat ucapan selamat dari Presiden Swiss Viola Amherd yang diserahkan ke Prabowo oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Rabu (30/3/2024). ANTARA/HO-Tim Media Prabowo.
Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Presiden Swiss Viola Amherd mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden baru


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

42 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

44 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

50 hari lalu

Kepala Dinas PUPR Pemprov Papua dan pejabat pembuat komitmen, Gerius One Yoman, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Gerius diperiksa sebagai tersangka korupsi pemberian dan penerimaan hadiah atau janji sebesar Rp1 miliar dan gratifikasi terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, KPK sebelumnya menetapkan dua orang tersangka Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Direktur PT. Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka.TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.


Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

51 hari lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.


Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

54 hari lalu

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri tiba di Gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjut kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat 19 Januari 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty)
Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.