TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga belum mendapat infomasi lengkap terkait dengan rapat Komite Eksekutif FIFA yang akhirnya mengesahkan pembentukan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI.
"Saya belum mendapat informasi lengkap kecuali dari media. Pemerintah Indonesia tidak bisa dipaksa seperti itu request-nya karena TOR komite Ad-Hoc sendiri sampai detik ini belum kami terima," ujar Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, sebagai juru bicara Kemenpora, kepada wartawan, Kamis malam, 3 Desember 2015.
"Dan jika pun sudah, akan kami terima, lihat dulu ketentuannya, sesuai tujuan pemeintah dalam mereformasi PSSI apa tidak. Jika tidak, ya bye bye. Selain itu, janji FIFA baru akan ngabari pasca pertemuan tersebut secara resmi tertulis," imbuh Gatot.
Dalam laman resmi FIFA, disebutkan pada salah satu poin bahwa FIFA mengesahkan pembentukan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI. "Mengesahkan rekomendasi untuk membentuk Komite Reformasi Ad-Hoc PSSI, yang mana Pemerintah Indonesia harus berpartisipasi di dalamnya," tulis FIFA, dalam laman resmi mereka, pada Kamis, 3 Desember 2015.
Sebelumnya Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora menolak bergabung dengan Tim Ad-Hoc Reformasi PSSI. Mereka tetap menginginkan terbentuknya Tim Kecil yang menjadi jembatan penghubung untuk komunikasi antara FIFA dengan Pemerintah Indonesia. Bahkan, Gatot mengatakan telah mengirimkan lima nama anggota Tim Kecil tersebut ke FIFA yang dikirimkan pada 2 Desember 2015.
Rapat Komite Eksekutif FIFA yang berlangsung pada 2-3 Desember 2015 secara umum menyetujui usulan-usulan Komite Reformasi FIFA 2016. Usulan-usulan itu yang akan dibawa ke Kongres FIFA pada 26 Februari 2016.
FIFA | RINA W