TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemerintah tak akan menjalankan instruksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terkait dengan peleburan tim transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan tim bentukan PSSI dalam sebuah tim bersama untuk mereformasi sepak bola nasional.
"Kami sedang pelajari. Yang penting FIFA reformasi (diri) sendiri dulu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, saat hadir dalam final Liga Santri Nusantara 2015 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Ahad, 6 Desember 2015.
Menurut Nahrawi, sebelum memberikan instruksi pada negara anggotanya, sebaiknya FIFA menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu. "Formulasi tentang reformasi sepak bola nasional sedang kami negoisasikan dengan FIFA. FIFA juga sekarang sedang introspeksi besar-besaran," ujarnya.
Bersamaan dengan introspeksi besar-besaran itu, kata Menteri Nahrawi, pihaknya atas nama pemerintah mendesak FIFA untuk memberikan peluang reformasi sebesar-besarnya terhadap federasi sepak bola Indonesia.
"Supaya tidak ada lagi pengaturan skor, gaji tidak dibayar, dan diskriminasi bagi klub yang memang seharusnya tampil di liga seperti halnya Persebaya Surabaya. Saya tahu sejarahnya Persebaya. Ini buah karya dari diskriminasi," kata Imam.
Karena itu, kata Imam, pemerintah berjanji akan kembali mendorong reformasi sepak bola nasional. "Siapapun yang pegang federasi harus betul-betul obyektif kepada pelatih, pemain, klub, suporter, termasuk kepada jurnalis."
NUR HADI