Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komite Ad Hoc PSSI, Pemerintah Kalah Selangkah

image-gnews
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Imam Nahrawi. TEMPO/Seto Wardhana
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Imam Nahrawi. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akmal Marhali, aktivis SaveOurSoccer, menyatakan pemerintah kalah selangkah dalam pembentukan Komite Ad Hoc Reformasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hall itu dikarenakan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengakomodasi perwakilan PSSI sebagai pemimpin komite Ad Hoc. "Satu hal yang harus dikritik adalah pemerintah lambat mengajukan nama perwakilannya kepada FIFA. Sehingga mereka kalah selangkah dari PSSI," ujarnya.

FIFA akhirnya membentuk Komite Ad Hoc Reformasi PSSI melalui suratnya pada akhir pekan lalu. Tercatat lima di antaranya adalah pengurus PSSI saat ini. Misalnya Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar yang ditunjuk sebagai ketua Komite Ad Hoc. Adapun wakilnya adalah IGK Manila yang tak lain anggota Dewan Kehormatan PSSI. Sedangkan pemangku kepentingan dari unsur PSSI sendiri adalah Tommy Welly.

Pemangku kepentingan lainnya adalah perwakilan Indonesia Super League (ISL) Joko Driyono yang tak lain bekas Sekretaris Jenderal PSSI, perwakilan sepak bola wanita Monica Desideria yang juga anggota Komite Sepak Bola Wanita PSSI, serta perwakilan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mahfudin Nigara yang notabene Wakil Ketua Komisi Banding PSSI.

PSSI mengusulkan nama mereka sepekan setelah delegasi FIFA berkunjung ke Indonesia awal November. FIFA memang memberi tenggat agar semua pemangku kepentingan mengajukan nama perwakilannya paling telat 13 November. Namun pemerintah menolak mengusulkan nama dengan dalih Komite Ad Hoc tak diberitahukan FIFA saat bertemu pemerintah.

Akmal lantas menyesalkan sikap pemerintah yang lamban tersebut karena hal ini memicu masalah baru, yakni arah kebijakan Komite Ad Hoc kemungkinan tak akan lepas dari pengaruh PSSI. Itu karena orang-orang PSSI sendiri yang paling berkuasa dalam wadah tersebut. "Saya pesimistis Komite bisa menghasilkan perubahan pada sepak bola Indonesia," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akmal mengatakan, pemerintah memang berpeluang bergabung dalam Komite Ad Hoc. Sebab, FIFA dalam suratnya memberi kewenangan kepada Kementerian Olahraga untuk mengajukan perwakilannya. Menurut Akmal, perwakilan pemerintah tak bakal lepas dari lima anggota Tim Kecil yang sudah dilayangkan ke FIFA akhir November.

Meski demikian, Akmal menilai anggota Tim Kecil bakal sulit bergerak bila masuk ke dalam Komite Ad Hoc. Selain pimpinan komite adalah orang PSSI, ujar dia, anggota tim kecil dinilai kurang piawai melakukan diplomasi ke dalam negeri. "Memang mereka hebat untuk diplomasi luar negeri, tapi mereka juga harusnya orang-orang yang bisa merangkul stakeholder sepak bola Tanah Air," ujarnya.

Tim Kecil pemerintah tersebut adalah juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto, bekas Duta Besar Indonesia untuk Swiss Djoko Susilo, bekas Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa Makarim Wibisono, bekas Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo, serta Dede Sulaiman, mantan pemain nasional. 

TRI SUHARMAN 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Pemain Inggris, Jesse Lingard, mencetak gol ke gawang Belanda dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018, 23 Maret 2018. REUTERS/Michael Kooren
Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.


Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Diego Armando Maradona (kedua kanan) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino berfoto bersama usai mengikuti turnamen FIFA Legends menjelang upacara penghargaan FIFA di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.


FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

Aksi demo warga Chehnya saat memberikan dukungan untuk pemimpin mereka, Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Grozny, Chechnya, 22 Januari 2016. Dok
FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.


Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Pemain timnas Jepang, Yuya Osako berebut bola dengan pemain timnas Arab Saudi, Osama Hawsawi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Saitama Stadium, Jepang, 15 November 2016. Dengan kemenangan ini, Jepang sementara menempel Arab Saudi di puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 10 poin. REUTERS/Toru Hanai
Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.


Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

28 November 2017

Kiper Palestina Ramzi Saleh (21) meninju bola dari pemain Jepang Keisuke Honda di pertandingan sepak bola Piala Asia Grup D di Stadion Newcastle, Australia, 12 Januari 2015. Dalam laga itu Jepang cukur Palestina 4 gol tanpa balas, gol dicetak oleh Yasuhito Endo 8', Shinji Okazaki 25', Keisuke Honda 44' (penalti), Maya Yoshida 49'. REUTERS/Jason Reed
Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

Tim Nasional Sepak Bola Palestina mencatatkan sejarah dalam peringkat yang dirilis FIFA, dengan mengungguli Israel untuk pertama kalinya.


Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

24 Oktober 2017

Bintang Real Madrid Christiano Ronaldo, mencium penghargaan Pemain Terbaik FIFA 2017 yang berhasil diraihnya dalam acara The Best FIFA 2017 Awards di Palladium Theatre, London, 23 Oktober 2017. AP
Pemain Terbaik Dunia FIFA: Ini Pilihan Ronaldo, Messi, dan Boaz

Cristiano Ronaldo, yang menjadi pemain terbaik dunia FIFA 2017, juga dipilih Boaz Solossa.


Pemain Terbaik Dunia: Tite Lebih Pilih Ronaldo Ketimbang Neymar

24 Oktober 2017

Bintang Real Madrid Christiano Ronaldo, mengacungkan jempol saat meraih penghargaan Pemain Terbaik FIFA 2017 dalam acara The Best FIFA 2017 Awards di Palladium Theatre, London, 23 Oktober 2017.  Action Images via Reuters/John Sibley
Pemain Terbaik Dunia: Tite Lebih Pilih Ronaldo Ketimbang Neymar

Pelatih tim nasional Brasil, Tite, lebih memilih Cristiano Ronaldo ketimbang Neymar dalam pemilihan pemain terbaik FIFA 2017.