TEMPO.CO, Surabaya -Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan mengaku sengaja tidak menggenjot fisik para pemainnya karena waktunya sangat dekat dengan babak delapan besar turnamen Piala Sudirman yang akan digelar sejak 12-19 Desember 2015. Akhirnya, tim pelatih lebih memilih untuk memfokuskan latihan pada trik permainan yang akan ditampilkan Surabaya United pada laga 8 besar itu.
“Kami fokuskan trik saja, karena tidak memungkinkan untuk genjot fisik,” kata Ibnu Grahan kepada Tempo usai latihan di lapangan PT SIER Surabaya, Selasa, 08 Desember 2015.
Trik permainan itu, kata dia, sangat penting dilakukan supaya ada variasi permainan ketika berlaga di babak delapan besar. Bahkan, ketika berlatih di lapangan kompleks PT SIER, Ibnu Grahan memang terlihat fokus pada trik permainan, sehingga berkali-kali dia menghentikan permainan untuk mengajarkan trik dan variasinya.
Para pemain pun mengikuti intruksi itu, sehingga serangan demi serangan yang dilakukan oleh Surabaya United lebih terkesan bervariasi. Umpan-umpan pendek dan lambung juga dilakukan, bahkan finishing ke gawang juga dilatih.
Sementara itu, khusus untuk kondisi fisik para pemain Surabaya United dilatih langsung oleh asisten pelatih Troy Medicana. Latihan mulai dari pemanasan hingga penutup latihan, sehingga kondisi fisik pemain tetap terpantau dan dapat diawasi semuanya. “Kondisi fisik pemain tinggal kita jaga,” kata dia.
Menurut Ibnu, timnya juga telah melatih pertahanan belakang, karena selama masa penyisihan grup Turnamen Piala Jenderal Sudirman, Surabaya United terbilang paling sering kebobolan, dengan skor enam gol yang telah bersarang di gawang Jendri Pitoy maupun Tomas Rian Bayu.
Padahal, apabila dilihat dari segi menyerangnya, Surabaya United cukup produktif, sehingga mereka bisa mengoleksi 9 poin di grup C, dengan satu kali kalah kepada PS TNI dan tiga kali pertandingan menang.
MOHAMMAD SYARRAFAH