TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih kepala Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, menilai beberapa pemain muda asal Diklat Persib U-21, tengah mengalami kemajuan yang cukup baik selama bergabung dengan skuad Persib. Hal itu terbukti ketika Persib berhasil melibas PS UNI dengan skor 5-0, dalam laga uji coba di lapangan Seskoad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jumat, 18 Desember 2015.
Pemain muda yang direkrut Djadjang, di antaranya Gian Zola, Febri Haryadi, Ari Ahmad, Alfath Fathir, dan Sugianto. Selain dari Diklat Persib, Djadjang pun tengah melakukan seleksi pemain muda yang didatangkan dari Persipasi Bandung Raya (PBR), yaitu Ibrahim Conteh dan Gavin Kwan Adsit.
"Saya melihat ada progres dari pemain-pemain muda ada juga sih beberapa yang baru gabung seperti Sugianto, termasuk dua pemain yang dari PBR, kita pantau terus," ujar Djadjang seusai laga itu berlangsung.
Djanur--sapaan akrab Djadjang--mengatakan permainan ciamik yang ditampilkan skuadnya dalam laga uji coba itu, membuat dirinya cukup puas dengan kinerja penggawa muda yang berhasil direkrut Persib. Terutama, Djanur menyoroti peningkatan kedua penggawa mudanya, Zola dan Febri, yang mulai terlihat lebih tenang ketika melakoni laga.
"Saya katakan untuk dua pemain tadi, Zola sama Febri, memperlihatkan progres yang terus meningkat dan ini yang penting, mereka ada peningkatan, pertandingan seperti ini penting untuk menambah jam terbang," katanya.
Menurut Djanur, secara keseluruhan Persib memang memiliki beberapa lini yang perlu pembenahan dengan cukup serius terutama lini belakang. Pasalnya, kata dia, setelah ditinggalkan Vladimir Vujovic, Abdul Rahman, dan Ahmad Juprianto, praktis Djanur cukup kelabakan mencari penggantinya, lantaran hingga kini belum menemukan sosok pemain yang setara dengan kemampuan ketiganya dalam menjaga pertahanan lini belakang Persib.
"Kita belum seutuhnya komplet terutama di lini pertahanan, sehingga kita di posisi dua stoper ini, masih ganti-ganti karena semenjak ditinggalnya Jupe (Juprianto), Rahman, Vlado (Vujovic) yang masih belum bisa gabung, kita masih kesulitan di sana," ujarnya.
Skuad berjuluk Maung Bandung memang sangat membutuhkan pemain pengganti yang memiliki kualitas mumpuni guna mengisi posisi lini belakang itu. Djanur pun mengaku membutuhkan pemain asing baru yang bisa mengisi kekosongan lini belakang yang ditinggalkan ketiga pemainnya itu. Namun dengan kondisi tidak adanya liga, tampaknya hal itu hanya isapan jempol belaka. "Idealnya seperti itu, namun kan tidak gampang," katanya.
AMINUDIN A.S.