TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya menolak permohonan PT Liga Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) tahun ini. Surat penolakan dilayangkan BOPI hari ini, 6 Januari 2016.
"Suratnya sudah disiapkan dan tinggal dikirim," kata Heru Nugroho, Sekretaris Jenderal BOPI, Selasa.
Heru mengatakan penolakan BOPI tak lepas dari sanksi pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak April tahun lalu. Sanksi tersebut, kata Heru, membuat pemerintah tidak mengakui kegiatan keolahragaan organisasi tersebut.
PT Liga adalah organisasi yang bergerak di bawah naungan PSSI. Mereka menghentikan kompetisi ISL setelah PSSI dibekukan mulai Mei tahun lalu. Namun PT Liga kembali berniat menggulirkan kompetisi mulai Maret hingga Desember 2016. Itulah sebabnya mereka mengajukan permohonan rekomendasi ke BOPI.
Menurut Heru, PT Liga seharusnya memenuhi sejumlah syarat bila hendak mengantongi rekomendasi dari BOPI. Di antaranya adalah rekomendasi Tim Transisi, wadah yang dibentuk pemerintah menggantikan peran PSSI selama disanksi. "Mereka harus berkoordinasi lebih dulu," ujarnya.
Adapun Joko Driyono, Direktur Utama PT Liga Indonesia, memilih irit bicara ihwal penolakan tersebut. Bekas Sekretaris Jenderal PSSI itu akan menunggu surat dari BOPI, "Kami tunggu besok ya (hari ini)," ucapnya.
Joko juga masih bungkam ihwal syarat BOPI agar PT Liga berkoordinasi dengan Tim Transisi. Ia mengatakan akan lebih dulu mencermati hasil pertemuan PT Liga dengan 18 klub ISL pada 15 Januari. "Tunggu setelah pertemuan itu."
TRI SUHARMAN