TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman untuk menimba ilmu kepelatihan di Italia mendapat komentar dari beberapa anak asuhnya di skuad Maung Bandung--julukan Persib.
Salah satu pemain Persib, I Made Wirawan mengaku cukup terharu lantaran Djadjang bakal berangkat menuju Italia. Namun disamping terharu, Made pun mengatakan senang lantaran pelatihnya itu bisa menimba ilmu di daratan benua biru.
"Yang pasti senang dia bisa dapat pengalaman lagi tapi sedih juga karena harus berpisah ya," ujar Made kepada awak media di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin, 11 Januari 2016.
Sebetulnya, kata dia, pergantian pelatih dalam sebuah tim itu sudah biasa terjadi. Namun, berpisah dengan sosok Djanur--panggilan akrab Djadjang-- terasa cukup berat lantaran dia tengah menukangi skuad Maung Bandung selama tiga tahun.
"Pergantian pelatih di tim sudah biasa, kita menyikapinya biasa, tapi ini pak Djanur sudah 3 tahun bersama dan dia bikin suasana yang berbeda di tim," ujar Made.
Hal senada diungkapkan pemain Persib lainnya, Yandi Sofyan. Menurut dia, Djanur merupakan sosok pelatih yang mampu mengayomi para pemain Persib. Gaya dia melatih, kata Yandi, lebih menitikberatkan pada kekompakan tim ketika melakoni setiap laga.
"Semoga berhasil di sana coach, terimakasih ilmunya selama saya di Persib, beliau juga yang berjasa untuk karier saya di Persib. Beliau sosok yang akrab didalam dan diluar lapang," kata dia.
Mulai menukangi skuad Maung Bandung pada 2012 lalu, Djanur berhasil menorehkan beberapa trofi selama karir kepelatihannya bersama Persib. Di antaranya, dia mengantarkan Persib menjuarai Indonesia Super League musim 2013/3014, menjuara Piala Wali Kota Padang 2015, dan terakhir dia mengantarkan anak asuhnya menyabet Piala Presiden 2015.
AMINUDIN AS