TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi boleh saja menang dari Cristiano Ronaldo dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia. Tapi penyerang Barcelona itu harus rela menelan kekalahan dari penyerang Brasil, Wendell Lira, dalam perebutan gol tercantik 2015 atau yang biasa disebut Puskas Award. Gol salto penyerang Goianesia itu mengalahkan gol aksi individu Messi yang melewati empat pemain belakang, Athletico Bilbao.
Gol itu diciptakan Lira saat klubnya melawan Atletico-GO dalam kompetisi negara bagian Goias, Brasil, 11 Maret 2015 lalu. Lira melepaskan tendangan salto sambil membelakangi gawang dan mencetak gol kemenangan timnya.
Lira tak hanya mengalahkan Messi. Dia juga mengalahkan gol gelandang AS Roma, Lessandro Florenzi, ke gawang Barcelona dalam laga babak grup Liga Champions pada 6 November 2015. Florenzi mencetak gol penyeimbang dengan tendangan dari tengah lapangan meluncur masuk ke gawang Marc-Andre ter Stegen yang berdiri terlalu depan.
Gol Lira itu mendapatkan 46,7 persen suara. Sedangkan gol Messi hanya mendapatkan 33,3 persen suara dan Florenzi dengan 7,86 persen.
Pemain 25 tahun itu merasa sangat terhormat atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Dia bahkan tak menyangka bahwa gol itu akan masuk nominasi. Dia menilai gol tersebut adalah gol biasa, seperti gol lain yang pernah diciptakannya.
"Saya tidak merasa itu adalah gol yang sangat indah. Itu hanya seperti gol lainnya. Tapi Tuhan memberikan saya momen seperti ini dan membawa saya ke sebuah jalan yang tak pernah saya bayangkan bisa terjadi," ujar Lira dalam pidatonya saat menerima penghargaan di gedung Kongreshauss, Zurich, Swiss, Selasa dini hari tadi, 12 Januari 2015.
Baca Juga:
Dia juga tak percaya ketika namanya disebut sebagai pemenang penghargaan itu. Perasaan seperti itu, ujarnya, merupakan yang pertama kali dirasakan sepanjang hidupnya.
"Saya tidak tahu apakah saya harus menangis, berlari ke panggung, dan mengelilinginya, atau harus menangis lebih keras lagi karena perasaan seperti ini baru saya rasakan. Tak pernah saya bayangkan bahwa saya akan mengalami hal seperti ini dalam hidup saya: Berada di antara pemain bintang mengalahkan Messi! Memenangkan penghargaan ini akan selalu menjadi pencapaian spesial bagi saya," tuturnya.
FIFA | FEBRIYAN