TEMPO.CO, Jakarta - Trio maut itu kali ini tak sempurna. Saat Luis Suarez dan Lionel Messi memborong gol ke gawang Valencia dalam pertandingan semifinal Copa del Rey, Kamis dinihari, nama Neymar tak ada dalam daftar pencetak gol. Dari tujuh gol kemenangan itu, Messi membuat tiga gol dan Suarez 4 gol. Neymar malah “puasa”.
Padahal kesempatan untuk itu datang di awal babak kedua. Tapi hadiah tendangan penalti--akibat Messi diganjal di kotak terlarang--gagal berbuah gol. Bola hasil tendangannya malah mentok di tiang gawang. Kegagalan ini membuat catatannya sebagai algojo 12 pas ternoda. Dari delapan penalti di musim ini, hanya empat yang berhasil dieksekusi.
Ada apa dengan Neymar? Benarkah ini gara-gara impitan masalah yang tengah menderanya?
Sehari sebelum pertandingan di Camp Nou itu, Neymar memang berdandan rapi dengan jas hitam dan kemeja putih. Kacamata pun nangkring di hidung dan mengait di daun telinganya. Bukan pergi ke pesta, melainkan ke pengadilan di Madrid, Spanyol.
Dia dituduh melakukan penggelapan dalam proses kepindahannya ke Barcelona pada 2013. Dalam kesaksiannya, dia membantah semua tudingan.
Di negerinya sendiri, dia juga dituduh melakukan hal serupa. Tak tanggung-tanggung, penggelapan pajak di sana dilakukan dalam rentang waktu 7 tahun. Masalah ini sudah lama membuat Neymar dan ayahnya--yang sekaligus menjadi agennya--pusing kepala.
Mereka meminta kepada Barcelona, bila ingin Neymar segera meneken kontrak, kasus ini mesti dihentikan. Padahal kontrak Neymar baru habis pada 2018. Nah, bila tidak dipenuhi, sang ayah mengancam akan pergi meninggalkan Barcelona. “Kami akan pergi,” katanya.
Rupanya, ancaman itu bukan gertak sambal. Di pengadilan, tanpa ditanya, sang ayah malah bercerita soal lain. “Saat ini ada tawaran kepada Neymar untuk pindah,” katanya. Jumlahnya menggiurkan, yakni 190 juta euro atau kalau dirupiahkan mencapai Rp 2,8 triliun. “Tapi bukan dari Madrid.” Los Blancos memang dikabarkan punya rencana membawa Neymar ke Santiago Bernabeu.
Jaksa kemudian menghentikan keterangan sang ayah itu, yang dianggap tidak relevan dengan kasus yang tengah disidangkan. Namun, ketika berada di luar pengadilan, Neymar membantah dia telah bicara soal itu. Mungkin itu terjadi karena keceplosan atau bisa karena sebab lainnya.
Jelas semua itu tak ada hubungannya dengan kegagalannya mengeksekusi penalti. Tapi ini bisa menjadi masalah bila Neymar benar-benar punya rencana untuk hengkang dari Camp Nou.
MARCA | GOAL | DAILYSTAR | IRFAN