TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Galuh Ciamis (PSGC) Jawa Barat akan mengadakan silaturahmi pemilik klub sepak bola di Indonesia. Pertemuan direncanakan dilaksanakan pada 24-26 Februari 2016 di Islamic Center Ciamis.
Manajer PSGC, Herdiat, menjelaskan, latar belakang digelarnya silaturahmi ini karena tidak kunjung berakhirnya konflik yang terjadi antara Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti. Seperti diketahui konflik ini menyebabkan terhentinya liga sepakbola di Indonesia.
"(Bentuk) Kejenuhan kami menunggu konflik antara Menpora dan ketua umum kita (PSSI) yang tak kunjung selesai. Sampai sekarang tidak tahu perkembangannya seperti apa, ujungnya kapan kita tidak tahu. Sehingga kita coba fasilitasi pemilik klub untuk dapat menentukan sikap, langkah dan upaya seperti apa. Paling tidak agar konflik bisa tuntas," jelas Herdiat saat konfrensi pers di Stadion Galuh Ciamis, Senin 15 Februari 2016.
Dia megatakan, dari semua klub yang ada di Indonesia, baru sekitar 60 persen yang siap mengikuti pertemuan ini. Sisanya, masih belum bisa dikonfirmasi. "Yang sudah konfirmasi ada 58 tim. Terdiri dari 9 tim ISL, 45 tim divisi utama, dan 6 dari Liga Nusantara," kata Herdiat.
Tim yang memastikan diri hadir, di antaranya Persib Bandung, Arema Cronous, Sriwijaya FC, Semen Padang, Persebaya, Bali United, dan Persiba.
Menurut Herdiat, para pelaku sepak bola merasa dirugikan atas konflik berkepanjangan ini. Mereka mengalami kerugian materi dan juga mental. "Ada 1 sampai 2 generasi (pemain bola) terpotong karirnya di sepak bola," kata Herdiat.
Pada silaturahmi tersebut akan dibentuk tim perumus. Tim perumus ini terdiri dari beberapa perwakilan dari liga-liga Indonesia, lima pelatih, dan lima pemain. "Pelatih yang siap hadir, Bambang Nurdiansyah, Beny Dollo, Kas Hartadi, Nil Maizar, Indra Sjafri masih dikonfirmasi. Untuk pemain, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Julianto, Eka Ramdani. Bambang Pamungkas, dan Firman Utina sudah dikonfirmasi tapi belum nyambung," kata dia.
Sejumlah opsi wacana yang akan dibahas pada pertemuan itu terkait penyelesaian konflik PSSI-Menpora, Herdiat menjelaskan, semaksimal mungkin akan mendamaikan Menpora dan Ketua Umum PSSI. Jika tidak sepakat, pihaknya akan merekomendasikan kepada presiden penyelesaian masalah ini. "Inti rekomendasi akan dibahas di sana (pertemuan)," katanya.
Dia melanjutkan, jika masih tidak ada penyelesaian, pihaknya akan meminta presiden untuk mengganti Menpora. Cara lainnya, para pemilik klub ini akan menggelar kongres luar biasa untuk mengganti ketum PSSI. "Tapi tidak menutup kemungkinan, dengan kebesaran hatinya Pa La Nyalla bisa saja iklas mundur," ujar Herdiat.
Opsi lainnya, tambah dia, pihaknya akan melakukan aksi diam. "Namun yang lebih penting adalah kembali digelarnya kompetisi liga di Indonesia," kata Herdiat.
Lebih lanjut, Herdiat menyampaikan, gagasan silaturahmi antar pemilik klub sepak bola ini murni pemikiran dari PSGC. Tdk ada yang membiayai kegiatan ini. Acara ini juga tidak melibatkan PSSI dan pemerintah. "Kita ingin fokus benahi dulu organisasinya. Kita ingin sepak bola yang bebas dari unsur politik, tidak ditunggangi siapapun," kata Herdiat.
CANDRA NUGRAHA