TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menunggu arahan Presiden Joko Widodo untuk memutuskan pencabutan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pembekuan PSSI dipastikan dicabut meski waktunya belum bisa dipastikan.
Kemenpora telah menyerahkan kajian pencabutan pembekuan kepada Presiden pada Jumat, 26 Februari 2016. "Setelah 1-2 hari ini akan dibaca dan dikaji oleh Presiden. Kita tunggu Senin nanti," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto seusai diskusi mengenai Sepak Bola di Warung Daun, Cikini, Sabtu, 27 Februari 2016.
Gatot mengatakan Presiden memiliki pengetahuan yang luas mengenai sepak bola. Ia menilai, Presiden pasti telah mempertimbangkan konsekuensi dari berbagai aspek.
Gatot menyebutkan tiga poin kajian yang disampaikan kepada Presiden. "Di kajian pertama, ada semacam perbaikan komunikasi antara triangle," ujarnya. Triangle yang dimaksud adalah FIFA, PSSI, dan pemerintah, termasuk AFC (Federasi Sepak Bola Asia).
Gatot mengatakan, selama ini, komunikasi pemerintah dengan FIFA dan PSSI buruk. Ia mengaku hubungan tersebut sudah mulai membaik pada November 2015.
Poin kedua membahas masalah reformasi perbaikan tata kelola sepak bola. Ketiga tentang Kongres Luar Biasa (KLB). Namun Gatot mengatakan semua kajian tersebut bersifat opsional. "Semua tergantung arahan Presiden," kata Gatot.
Meski menunggu Presiden, Gatot mengatakan keputusan tetap berada di Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. "Keputusan itu ada di Menpora. Presiden hanya berikan arahan," ucapnya. Waktu pencabutan pembekuan belum bisa dipastikan oleh Gatot karena menunggu arahan Presiden.
Gatot memastikan Menpora mencabut pembekuan karena ingin ada kelanjutan dinamika sepak bola nasional. "Dengan catatan, sepak bola yang lebih baik," tuturnya. Selain itu, pemerintah berharap PSSI dapat mengikuti kompetisi internasional.
VINDRY FLORENTIN