TEMPO.CO, Tenggarong - Kapten tim Sriwijaya FC, Asri Akbar, mengungkapkan timnya tidak bisa bermain lepas karena terbebani target harus lolos ke babak enam besar turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016. Akibat terbebani target itu, kata dia, timnya bermain tidak maksimal saat menghadapi tuan rumah Mitra Kukar.
"Kami memang bermain dengan beban karena harus lolos. Justru tuan rumah bermain lepas karena tak terbebani target lolos," ujar Asri, kepada awak media, seusai pertandingan di stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Sabtu, 5 Maret 2016.
Asri dan rekan-rekannya beruntung tetap mampu bermain imbang 1-1 sehingga tetap lolos ke babak enam besar menemani Madura United yang lebih dulu memastikan lolos.
Pada laga terakhir babak penyisihan grup, Sriwijaya FC kebobolan terlebih dulu di menit ke-60. Aksi individu Hendra Adi Bayauw membobol gawang Dian Agus Prasetyo, lewat serangan balik cepat dari sisi kiri Mitra Kukar.
Kemenangan ini tak berlangsung lama. Alberto Gonzalves membalasnya tiga menit kemudian. Sepakan keras Gonzalves di dalam kotak penalti tak bisa ditahan Shahar Ginanjar. Skor imbang menyelamatkan Sriwijaya FC setelah menang head to head atas PS TNI, sebab di laga sebelumnya Sriwijaya menang 1-0 melawan PS TNI.
Asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, mengatakan tim pelatih mengapresiasi kerja keras para pemainnya. Meski kebobolan lebih dulu tapi Asri Akbar dan kawan-kawan bisa bangkit.
"Kami memang sedikit lengah, mereka punya pemain cepat saat serangan balik," kata Hartono.
Ia menyadari para pemainnya memang belum sepenuhnya dalam performa maksimal. Apalagi, dua pemain andalan mereka, Firman Utina dan Bayu Gatra Sanggiawan, tak bisa dimainkan. Namun karena bermain tim, pemain lain bisa menutupinya.
FIRMAN HIDAYAT