TEMPO.CO, Samarinda - Pusamania Borneo FC (PBFC) berhasil menjuarai turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016 setelah mengalahkan Madura United 1-0 di partai final, Minggu, 13 Maret 2016. Tim berjuluk Pesut Etam ini pun berhak atas tiket berlaga di turnamen Piala Bhayangkara.
Dalam pertandingan di stadion utama Kalimantan Timur, Palaran Samarinda, itu PBFC mengalahkan Madura United melalui babak tambahan waktu. Gol semata wayang yang mengantarkan PBFC mengangkat trofi tercipta dari gol bunuh diri Fabiano Beltrame. Tanpa sengaja Fabiano menanduk masuk tendangan bebas Ponaryo Astaman dari luar kotak penalti.
Laga berjalan sengit. Dalam waktu normal 90 menit, kedua kesebelasan sama-sama belum bisa memaksimalkan peluang yang didapat. Di babak pertama, PBFC yang tampil di depan publik sendiri mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya.
Saat babak pertama berjalan tiga menit, sontekan Lerby Eliandri membentur tiang Hary Prasetya. Beberapa peluang lain bagi PBFC lahir masing-masing lewat Ricardo Salampessy, Diego Michiels, dan Edilson Tavares. Sayang, berbagai peluang tersebut tidak membuahkan hasil.
Madura United yang tertekan di babak pertama mencoba bangkit di babak kedua. Rodriguez Pablo dan Rossi Noprihani sempat membuat peluang mencetak gol ke gawang PBFC. Sayang, peluang keduanya juga belum maksimal. Kedua tim yang masih belum bisa mencetak angka dalam waktu 90 menit, harus melanjutkan pertandingan lewat perpanjangan waktu.
Sultan Samma membuka peluang bagi PBFC di awal perpanjangan waktu. Berdiri bebas tanpa penjagaan, Sultan justru gagal membobol gawang Hery Prasetyo. Sultan pun kembali gagal memaksimalkan peluang beberapa saat kemudian. Tendangannya masih melebar di sisi gawang.
PBFC akhirnya mampu memecah kebuntuannya lewat tendangan bebas Ponaryo Astaman. Bola tendangan Ponaryo meluncur ke sisi kiri gawang tanpa bisa dihalau Hery Prasetyo. Madura United harus bermain dengan 10 orang pemain setelah Fabiano Beltrame mendapat kartu kuning kedua. Beltrame melakukan pelanggaran keras terhadap Sultan Samma di babak perpanjangan waktu kedua.
Hingga babak kedua perpanjangan waktu berakhir, skor 1-0 bagi PBFC tak berubah. Hasil ini mengantar PBFC keluar sebagai kampiun dan menerima hadiah uang sebesar Rp 1,5 miliar sebagai juara pertama. Adapun Madura United, yang menjadi runner-up, berhak menerima hadiah sebesar Rp 1 miliar.
Kemenangan tersebut juga membuat PBFC menjadi wakil turnamen ini di Piala Bhayangkara yang akan bergulir mulai 17 Maret pekan depan.
Pelatih Madura United, Gomes De Oliveira mengaku, meski kalah, dia tetap bangga karena sudah sampai ke partai final. Menurut dia, kehadiran Madura United yang sebelumnya diragukan justru menjadi bukti bahwa Laskar Sappe Kerap—julukan Madura United—memiliki karakter sepak bola yang bisa membawa tim hingga ke partai puncak turnamen.
"Meski kalah, kami tetap bangga karena ini tim baru tapi tetap bermain dengan karakter tersendiri," kata Gomes seusai laga.
Pelatih PBFC, Basri Badusalam, menyatakan gelar juara kali ini merupakan hasil kerja keras pemainnya yang tampil konsisten dan fokus selama pertandingan. Kemenangan ini, menurut dia, tak lepas dari faktor keberuntungan karena Pesut Etam tak bisa menjebol gawang lawan hingga waktu normal 2x45 menit usai.
"Ini hadiah karena kami bermain maksimal, fokus mulai kick off hingga usai," kata Basri.
Seusai laga, Basri mengaku pemain akan istirahat dua hari untuk merayakan juara. Selanjutnya, kata dia, pemain harus kembali fokus karena PBFC akan tampil di Piala Bhayangkara.
FIRMAN HIDAYAT