TEMPO.CO, Palembang - Sriwijaya FC meninggalkan Samarinda, Kalimantan Timur, dengan membawa kekecewaan. Tak hanya gagal mewujudkan ambisi menjuarai Piala Gubernur Kalimantan Timur, tim ini juga tak berdaya dalam perebutan posisi tiga dan harus mengakui keunggulan Arema Cronus dalam pertandingan di Stadion Palaran Samarinda, Ahad lalu.
Sekretaris operator klub, Faisal Mursyid, mengatakan timnya dijadwalkan meninggalkan Samarinda untuk melakukan persiapan pada turnamen berikutnya. Kepulangan Firman Utina dan kawan-kawan bukan ke Palembang, melainkan langsung diterbangkan ke Bandung, Jawa Barat.
"Hari ini para pemain langsung diterbangkan ke Bandung," kata Faisal, Senin, 14 Maret 2016.
Tuan rumah Pusamania Borneo FC berhasil menjadi juara Piala Gubernur Kaltim 2016 setelah menang tipis 1-0 atas Madura United pada laga final di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Minggu malam. Gol Pusamania diciptakan Ponaryo Astaman pada babak tambahan. Sedangkan Arema Cronus dipastikan sebagai perebut predikat tiga setelah berhasil mengalahkan Asri Akbar dan kawan-kawan dari Sriwijaya.
Asisten pelatih Laskar Wong Kito, Hartono Ruslan, mengatakan anak asuhnya bersiap melupakan turnamen pada Piala Gubernur Kaltim. Kegagalan tersebut bukan murni disebabkan faktor skill dan teknik, tapi faktor kepemimpinan wasit. Ia mencontohkan, saat pemain menghadapi Arema, sebenarnya anak asuhnya sudah menunjukkan permainan yang baik dan harus kalah karena terkena provokasi pemain lawan.
"Permainan kami jadi rusak setelah wasit mengusir Thierry Gauthessi pada babak kedua," ujar Hartono.
Menurut dia, keputusan wasit Kasman asal Makassar yang memberi Thierry Gauthessi kartu merah juga mendapat pertanyaan. Pasalnya, Thierry awalnya didorong dan melakukan hal yang sama terhadap Lopicic. Namun anehnya, kata Hartono, hanya pemain Sriwijaya yang diberi kartu merah. Dia pun berpendapat hasil akhir pertandingan akan berbeda jika Sriwijaya masih bermain dengan sebelas pemain.
"Namun semua yang kami siapkan jadi buyar karena faktor nonteknis itu," tutur Hartono.
PARLIZA HENDRAWAN