TEMPO.CO, Jakarta - Direktur klub PSM, Sumirlan, mengaku mendukung keputusan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mahmud Mattalitti mundur dari jabatannya jika dia telah ditetapkan sebagai terpidana kasus dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur untuk pembelian perdana saham (IPO) pada 2012.
"Dan memang alangkah tidak bagusnya organisasi sebesar ini dipimpin orang yang terbukti korupsi," ujarnya saat jumpa pers di Sekretariat PSM, Jalan Balai Kota, Kamis, 17 Maret 2016.
Apalagi La Nyalla juga sudah menyatakan diri mundur dari jabatannya jika sudah ada keputusan pengadilan dan dia terpidana kasus korupsi atau tidak. Sumirlan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mendukung orang yang terlibat korupsi karena ada statuta PSSI yang mengatur, yakni Pasal 34 ayat 4 tentang anggota komite eksekutif yang dinyatakan bersalah atas tindak pidana.
Ia mencontohkan, dalam pengaturan skor di Jawa Timur, PSM menjadi garda terdepan yang menolak itu. "Apalagi kalau kasus korupsi yang sudah dinyatakan terbukti," ucapnya.
Meski begitu, Sumirlan mengatakan pihaknya tetap mengikuti aturan PSSI karena kasus yang melibatkan La Nyalla merupakan urusan pribadi. "Tidak ada urusannya dengan klub," tuturnya. Saat ini, ia menjelaskan, pihaknya bersama klub lain hanya berfokus memperbaiki tatanan sepak bola Tanah Air. "Kita lihat saja perkembangannya ke depan."
Terkait dengan Kongres Luar Biasa PSSI, ujar Sumirlan, harus ada klub yang menyetujui untuk menggelarnya. Namun, menurut dia, pihaknya juga harus memberi kesempatan kepada Ketua Umum PSSI membela diri karena masih berstatus tersangka. "Masalah KLB harus ada persetujuan juga dengan klub, tapi kita tunggu saja putusan pengadilan setelah menetapkan Pak La Nyalla tersangka," ujarnya.
Ia juga menanggapi salah satu media online yang menyebutkan PSM tetap mendukung La Nyalla meskipun terlibat kasus korupsi. "Jadi tidak benar itu bahwa kami mendukung orang korupsi sesuai yang dimuat berita online," katanya.
"Padahal yang saya katakan, Pak La Nyalla sudah tersangka dan tidak ada hubungannya dengan organisasi PSSI," tuturnya.
Adapun kelompok suporter PSM sempat kecewa atas dukungan manajemen PSM terhadap La Nyalla. Erwinsyah, koordinator kelompok suporter VIP Selatan, mengaku sangat kecewa terhadap komentar manajemen PSM yang menyatakan dukungannya kepada Ketua PSSI yang terlibat kasus korupsi dana hibah itu. "Gara- gara komentar manajemen, satu Indonesia ini hina PSM," ucapnya.
Hal senada dikatakan Presiden Red Gank, Sul Daeng Kulle. Ia mengaku kaget atas pernyataan manajemen di salah satu media yang mendukung Ketua Umum PSSI, padahal terlibat kasus dugaan korupsi.
"Kami tidak ingin nama PSM tercemar," tuturnya. Jadi ia meminta manajemen meluruskan pernyataannya tersebut lantaran dapat merusak citra klub kesayangan masyarakat Sulawesi Selatan ini.
DIDIT HARIYADI