TEMPO.CO, Jakarta - Tim sepak bola PS Polri akan menghadapi Persija Jakarta di laga pembuka Grup B turnamen Piala Bhayangkara di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 19 Maret 2016. Pelatih PS Polri, Bambang Nurdiansyah, menilai pertandingan kontra mantan tim asuhannya saat turnamen Piala Jenderal Sudirman itu bukan hal mudah.
"Ya tidak bisa (karena pernah melatih di Persija) kemudian saya tahu bisa gampang menghadapi Persija," kata Bambang seusai mendampingi tim PS Polri berlatih di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis, 17 Maret 2016.
Pelatih yang akrab disapa Banur ini mengatakan pelatih Paulo Camargo dari Brasil yang kini menangani Persija pasti telah meracik strategi untuk membuat tim berjulukan Macan Kemayoran itu semakin ganas. "Sudah pasti dia (Camargo) punya visi yang berbeda dengan saya (waktu melatih Persija)," ujar Banur.
Menurut dia, walaupun Persija melakukan bongkar pasang pemain menjelang Piala Bhayangkara, itu bukan berarti kesiapan Persija menjadi loyo untuk menemukan pola permainan yang tepat.
"Persija masih banyak pemain lama hampir 50 persen. Nah, biasanya kalau pelatih asing lebih disiplin," ujar pelatih asal Banjarmasin berusia 55 tahun itu.
Kehadiran Camargo, menurut Banur, akan menjadi motivasi lebih bagi punggawa kesayangan The Jakmania itu. "Pemain-pemain Persija bisa jadi membahayakan (diasuh pelatih asing), mereka bisa lebih konsentrasi, dan fighting spirit bertambah," ujar pelatih kelahiran 28 Desember 1958 tersebut.
"Ini sifatnya orang Melayu, kalau sudah asing kayaknya bagus, padahal sama saja," tambah Banur.
BRAM SETIAWAN