TEMPO.CO, Bangkalan - Asisten Manager Kesebelasan Persepam Madura Utama (PMU) Nadi Mulyadi mengatakan penetapan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka kasus dugaan korupsi adalah momen yang tepat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. "Bagi kami, KLB harga mati," ucap Nadi, Jumat, 18 Maret 2016.
La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah di Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menyatakan La Nyalla telah menggunakan dana hibah untuk pembelian saham perdana (IPO) Bank Jatim pada 2012. Pembelian ini diduga merugikan negara hingga Rp 5,3 miliar.
Menurut Nadi, KLB PSSI adalah salah satu jalan paling tepat untuk menyelesaikan kisruh persepakbolaan Indonesia. Dia yakin klub-klub anggota PSSI juga merasa tidak nyaman jika Ketua Umum PSSI dijabat tersangka perkara korupsi. "KLB adalah opsi terbaik untuk saat ini," ujarnya.
Karena itu, Nadi mendesak semua klub satu suara, sehingga KLB PSSI dapat segera digelar. Dia yakin, hanya dengan KLB, masalah yang membelit persepakbolaan nasional akan selesai. "Pengurus klub hanya ingin ada kompetisi normal, bukan turnamen," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI