TEMPO.CO, Gianyar - Drama pertempuran Grup B Piala Bhayangkara antara Bali United Vs Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin, 21 Maret 2016 berlangsung menegangkan. Kedua tim bermain ngotot sejak awal pertandingan untuk mendapatkan poin penuh.
Kegigihan skuad berjulukan Macan Kemayoran di menit ke-23 harus diuji lewat aksi I Gede Sukadana yang berhasil memasukkan bola ke gawang Persija yang dijaga kiper Andritany Ardhiyasa. Pemain nomer 44 itu berhasil membawa Bali United unggul lewat tendangan spekulasi yang on target jauh dari kotak penalti. Tertinggal satu gol, pelatih Persija Paulo Camargo yang memantau di garis lapangan langsung meneriaki para pemain asuhannya untuk membakar semangat mengejar ketinggalan.
Persija yang sebelumnya kalah telak 0-3 kontra PS Polri, bangkit. Mereka semakin gencar menggempur lini pertahanan. Usaha mereka berbuah manis. Pada menit ke-43, Ramdani Lestaluhu melalui aksi individunya berhasil merobek jaring gawang Bali United yang dijaga Rully Desrian. Sepakan pemain kelahiran 5 November 1991 melesat mulus ke sisi kiri pertahanan gawang skuad berjulukan Serdadu Tridatu sehingga papan skor berubah menjadi 1-1. Kedudukan imbang bertahan hingga istirahat babak pertama.
Di awal babak kedua, pelatih Bali United Indra Sjafri merotasi dua pemain sekaligus, yakni Syakir Sulaiman masuk menggantikan I Nyoman Sukarja dan Lucas Patinho menggantikan Miftahul Hamdi, pada menit ke-46.
Pergantian pemain yang dilakukan Indra ternyata tidak sesuai harapan. Mereka malah kebobolan lagi pada menit ke-70. Ramdani Lestaluhu mencetak gol keduanya setelah berhasil lolos dari kawalan bek Bali United, Kiko Insa. Pelatih Camargo berjingkrak di garis lapangan merayakan gol kedua timnya. Skuad kesayangan The Jakmania itu membalik kedudukan unggul 2-1 atas tim tuan rumah.
Permainan Persija memang mengalami perubahan signifikan setelah Camargo melakukan rotasi pemain pada menit ke-59. Ia memasukan dua pemain sekaligus, yaitu Wellington Guilherme menggantikan Pandi Lestaluhu dan menarik Mekan Nasyrov digantikan Ade Jantra Lukmana.
Kemenangan Persija atas Bali United membuat mereka mendapat poin 3, sekaligus menjadi ajang balas dendam. Sebelumnya di laga pembuka turnamen Piala Presiden, akhir Agustus 2015, tim berjulukan Macan Kemayoran itu kalah telak 0-3 di tangan skuad asuhan Indra.
Usai pertandingan Paulo Camargo mengatakan untuk bisa mengalahkan Bali United bukan hal yang mudah. "Pertandingan hari ini sangat berat untuk kami berjuang," katanya. Setelah kalah dari PS Polri, di waktu latihan Camargo terus memotivasi para pemain asuhannya. "Kemarin, saya bilang ke semua pemain kalau kita kalah bukan bermain buruk, tapi selanjutnya harus diperbaiki," ujarnya.
Adapun Indra Sjafri mengatakan kekalahan timnya atas Persija ini karena para pemain asuhannya tidak mampu bermain kolektif. "Bali United bermain di bawah performa tanpa determinasi hanya main datar saja," katanya. "Saya tidak pernah melihat permainan seperti ini para pemain tidak disiplin di posisi."
Mantan pelatih tim nasional U-19 itu berharap dua kali kekalahan yang dialami timnya di kandang sendiri tidak menyurutkan semangat para pemain asuhannya untuk lebih gigih berjuang di pertandingan-pertandingan berikutnya. "Ini pekerjaan berat melakukan perbaikan di sisa pertandingan ke depan. Dua kali kalah, kans kami lebih berat daripada tim-tim lain."
BRAM SETIAWAN