TEMPO.CO, Gianyar - Persipura Jayapura kontra Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu, 23 Maret 2016 menjadi laga penuh gengsi bagi dua pelatih asal Brasil yang mengasuh masing-masing tim, berakhir dengan hasil imbang 0-0.
Pada babak pertama, Persipura lebih banyak mendominasi serangan. Namun, mereka tak mampu menjebol gawang Persija yang dikawal Andritany Ardhiyasa. Tendangan spekulasi Pahabol pada menit ke-10 yang mengenai mistar gawang Persija sempat membuat penonton tercengang.
Di babak kedua, serangan yang dilancarkan Persipura semakin meningkat setelah pelatihnya Oswaldo Lessa merotasi dua pemain sekaligus di menit ke-46. Muhammad Tahir ditarik ke luar lapangan digantikan Nerius Alom dan Roni Esar Beroperay digantikan Isac Wanggai. Pada menit ke-50, Pahabol kembali memberikan ancaman lewat sundulan kepalanya.
Di kubu Persija, Paulo Camargo baru melakukan pergantian pemain pada menit ke-59. Ia menarik Pandi Lestaluhu dan memasukkan Wellington. Dua menit setelah diturunkan, Wellington melakukan tendangan spekulasi hingga bola melambung tinggi melewati gawang. Aksinya pun menuai teguran dari pelatihnya.
Pada laga ini, Ramdani Lestaluhu yang sebelumnya menyumbang dua gol saat menghadapi Bali United, tak bisa berbuat banyak. Persija hanya bisa menambah 1 poin sehingga total baru menggantongi poin 4. Sedangkan, Persipura baru 2 poin.
Pelatih Persija Camargo cukup puas timnya mampu menahan imbang Persipura. "Para pemain sudah berusaha sebaik-baiknya, walaupun saya tahu mereka sangat kelelahan," kata dia, usai pertandingan. "Persija tetap berusaha keluar dari tekanan Persipura."
Pertemuannya dengan Lessa yang juga berasal dari Brasil pada pertandingan ini memberi kesenangan tersendiri bagi Camargo. Keduanya terlihat asyik berbincang di garis lapangan usai pertandingan.
"Saya senang ketemu di satu pertandingan dengan Oswaldo Lessa, kami sama-sama dari Brasil," ujarnya. "Saya lihat (di pertandingan ini) dia bekerja bagus membina Persipura."
Lessa juga tak kecewa dengan raihan tim asuhannya. Namun, ia tetap memberi catatan untuk para punggawanya. "Kerja bagus, tim dapat oportunitas. Saya tahu tim Persipura punya dominasi serangan tinggi sekali, tapi finishing kurang," ujar dia.
Menurut dia, evaluasi yang penting dari pertandingan kontra Persija adalah passing untuk membuat peluang gol. "Proses passing bawah, ke depannya harus lebih bagus, tapi ini masih proses tidak apa-apa (kesempatan belajar untuk pemain muda)," tuturnya.
BRAM SETIAWAN