TEMPO.CO, Jakarta - Federasi sepakbola Belgia akhirnya memutuskan untuk memindahkan laga persahabatan melawan Portugal, Selasa, 29 Maret 2016, yang rencananya akan digelar di Brussels. Namun ledakan bom yang mengguncang ibukota Belgia itu, Selasa, 22 Maret, telah membuat rencana tersebut berubah, setelah sebelumnya ada isu akan dibatalkan.
Menurut federasi sepak bola Portugal, kedua pihak sepakat untuk memindahkan pertandingan ke Leiria, Portugal, demi alasan keamanan. Partai Portugal melawan tim peringkat satu FIFA itu harus berjalan terus dan tak terpengaruh oleh teror.
"Saya sebenarnya ingin bermain di Brussel, di kandang sendiri, karena saya tak mau dikuasai rasa takut. Saya ingin menunjukkan pada para teroris, meski ada peristiwa mengerikan yang mengguncang seluruh bangsa, kehidupan tetap berjalan terus untuk sebagian besar orang," kata pelatih Belgia, Marc Wilmots.
Pertandingan antara Prancis dan Belanda tetap akan digelar di Arena Amsterdam, Belanda. Timnas Prancis sempat merasakan pertandingan yang diwarnai bom di luar stadion, tepatnya ketika menghadapi Jerman di Stade de France, pinggiran Paris, 13 November 2015.
Serangan bom di Belgia, dan sebelumnya di Paris, memunculkan kekhawatiran akan penyelenggaraan Piala Eropa 2016 di Prancis, 10 Juni-10 Juli. Maklumlah, kedua negara tersebut saling menempel dan sangat mudah ditempuh lewat darat.
Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, menegaskan bahwa membatalkan Piala Eropa sama dengan memberi "kemenangan" kepada para teroris. UEFA juga sudaj menjamin bahwa ajang empat tahunan itu akan bebas dari gangguan keamanan.
"Kami sangat yakin dengan tingkat keamanan di Piala Eropa sehingga tidak perlu AFP.menggelar turnamen ini tanpa penonton," ujar Pedro Pinto, juru bicara UEFA, kepada AFP.
PIPIT