TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang tim nasional Jerman, Sami Khedira, benar-benar jengkel saat timnya ditekuk Inggris dengan skor 2-3 di Olympia Stadion, Berlin, Ahad lalu. "Ini kekalahan yang tidak perlu. Benar-benar bodoh. Kini kami harus melihat diri kami sendiri di depan cermin," kata Khedira seperti dikutip dari Sky Sports, Senin.
Dalam laga uji coba tersebut, Jerman sebenarnya sempat unggul dua gol lebih dulu lewat gol yang dicetak Toni Kroos (menit ke-43) dan Mario Gomez (menit ke-57). Namun kemenangan tersebut hanya bertahan hingga menit ke-60. Karena, semenit kemudian, Inggris berhasil melesakkan tiga gol beruntun lewat gol Harry Kane (menit ke-61), Jamie Vardy (menit ke-74), dan Eric Dier (menit ke-90).
"Kami bermain sangat baik sampai gol kedua kami tercipta. Namun setelah itu kami bermain sangat buruk, sehingga Inggris menghukum kami," kata Khedira.
Ini menjadi kekalahan kedua yang dialami Jerman secara beruntun setelah sebelumnya mereka ditekuk Prancis dengan skor 0-2 pada 23 November 2015.
Total, dari lima laga terakhir, Jerman hanya pernah meraih dua kemenangan, itu pun dari tim lemah Skotlandia dan Georgia. Sebelebihnya, kalah. Cukup menyedihkan mengingat mereka adalah juara dunia.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, menunjuk lini belakang sebagai penyebab melorotnya performa tim. Bayangkan saja, mereka sudah kebobolan lima kali dalam dua laga terakhir.
Bahkan, dalam tim berjulukkan Der Panzer ini belum sekalipun mencatatkan clean sheet alias tidak kebobolan dalam enam laga terakhir mereka.
Terakhir kali Jerman tidak kebobolan adalah saat mereka mencukur Gibraltar dengan skor 7-0 pada pertengahan Juni tahun lalu. Sudah cukup lama. "Banyak sekali lubang di lini pertahanan kami dan kami tidak melakukan cukup banyak takel kepada pemain depan lawan," kata Loew.
Pelatih berusia 56 tahun ini juga menilai para pemainnya tampil kurang menekan sehingga membuat lawan memiliki cukup banyak ruang untuk bergerak. "Kami akan belajar dari kekalahan ini karena kami harus meningkatkan performa kami sebelum Piala Europa 2016 digelar," Loew melanjutkan. "Kami tidak boleh melakukan kesalahan seperti ini lagi."
Loew masih memiliki cukup waktu untuk membenahi lini belakang timnya karena Piala Europa baru akan digelar pada Juni nanti. Ia masih punya tiga laga uji coba lagi, salah satunya melawan Italia di Allianz Arena, Muenchen, Rabu dinihari.
"Italia memiliki performa yang hebat dan mereka menjadi salah satu kandidat juara Piala Europa. Sehingga ini akan menjadi pertandingan yang menarik," kata Loew.
Perfoma Italia memang sedang moncer. Mereka, misalnya, sukses menahan imbang Spanyol dengan skor 1-1 dalam laga persahabatan yang berlangsung akhir pekan lalu.
Bahkan, dalam tujuh laga terakhir, Italia hanya sekali menelan kekalahan, yakni saat mereka ditekuk Belgia dengan skor 1-3 pada pertengahan November tahun lalu.
Selain itu, Italia juga punya catatan bagus setiap kali bertemu Jerman. Dalam tujuh pertemuan terakhir kedua tim, tak sekalipun Jerman pernah menang dari Italia.
"Kami harus bermain selama 90 menit saat melawan Italia nanti, bukan 60 menit seperti melawan Inggris," kata Khedira, menyindir rekan setimnya.
Bagi Khedira, laga uji coba melawan Italia ini sangat penting karena Jerman tidak lagi memiliki sparring partner yang tangguh di sisa laga mereka.
Dua lawan mereka di laga uji coba berikutnya hanya Scotlandia dan Finlandia. Kedua tim ini tidak cukup tangguh. Sehingga, jika Loew ingin membenahi lini belakangnya, inilah saatnya!
DW SPORT | SKY SPORTS | ESPN FC | DWI AGUSTIAR