TEMPO.CO, Malang - Manajemen Arema Cronus menguji coba siaran Arema TV mulai April 2016 ini. Keberanian memasuki bisnis televisi bertujuan agar performa klub berjulukan Singo Edan itu makin paten sehingga bisa memikat hati investor dan para pemasang iklan. “Sekarang masih dalam tahap uji coba dulu,” kata Juru Bicara Arema Cronus Sudarmaji, Rabu, 13 April 2016.
Menurut Sudarmaji, Arema TV digagas sejak dua tahun lalu sebagai mimpi dan ambisi menjadikan Arema Cronus semaju klub-klub ternama Eropa, seperti Bayern Munchen, Barcelona, Manchester United, Real Madrid dan Liverpool.
Dia menjelaskan klub-klub papan atas itu sudah lama memiliki stasiun televisi komersial sendiri. Kehadiran Arema TV pun diharapkan bisa mendatangkap pendapatan besar sehingga Arema Cronus mampu menghidupi diri sendiri.
Sudarmaji mengatakan, manajemen Arema Cronus sudah mendapatkan dua tenaga khusus yang fokus engelola video-video untuk kebutuhan Arema TV.
Untuk sementara, siaran Arema TV baru bisa dinikmati melalui situs video Google, YouTube. Aremania dan pencinta sepak bola bisa menonton video-video eksklusif pertandingan Arema dan sesi latihan, serta kegiatan para pemain. Direncanakan Arema TV menjadi televisi online yang bisa ditonton seluruh fans Arema lewat streaming.
Sudarmaji menjelaskan di masa depan Arema harus menghadapi tantangan jangka panjang, yakni kemampuan mengelola hak siar. Manajemen Arema akan menjadikan Arema TV sebagai bisnis baru dengan basis streaming berbayar untuk laga resmi dan uji coba.
Untuk sementara, kata Sudarmaji, manajemen Arema mengawali siara Arema TV bukan seperti TV Exiting. Manajemen Arema hanya memanfaatkan ketersediaan fasilitas streaming yang sekarang bisa didapat dengan murah. Perkembangan media sosial juga menjadi kekuatan informasi. “Banyak Aremania yang mendapatkan informasi uptodate tim dari media sosial, kami memanfaatkannya dengan video melalui Arema TV.”
Uji coba Arema TV disesuaikan dengan program yang dibuat pelatih kepala Arema Cronus asal Bosnia, Milomir Seslija alias Milo. Pelatih kepala berpaspor Bosnia ini meminta manajemen untuk merekam setiap pertandingan Arema atau calon lawan untuk didokumentasikan. Begitu pula dengan pendokumentasian kegiatan latihan dan pernak-pernik kegiatan para pemain yang bisa dijual kepada publik.
Sudarmaji menjelaskan pula banyak aktivitas Arema maupun para pemainnya yang jarang dan bahkan tidak diketahui publik, terutama para Aremania. “Ke depan kami akan mencari profit dari konsep berlangganan atau promo yang ditayangkan melalui Arema TV,” ucapnya.
ABDI PURMONO