TEMPO.CO, Barcelona - Melaju kencang di awal musim, performa Barcelona kini justru melorot. Mereka tersingkir dari Liga Champions Eropa dan kini terancam tertinggal dalam perebutan gelar La Liga Spanyol dan Copa del Rey.
"Kami memang tidak bisa selalu tampil dengan performa terbaik sepanjang musim. Namun saya tidak akan menyangkal jika performa kami sedang melorot," kata pemain bek Barcelona, Gerrard Pique, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat, 15 April 2016.
Blaugrana, julukan Barcelona, terdepak dari Liga Champions setelah dikalahkan Atletico Madrid dengan skor 0-2 pada laga kedua babak perempat final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Vicente Calderon, Madrid, Kamis kemarin.
Kekalahan ini cukup mengejutkan karena pada pertemuan pertama yang digelar di Camp Nou, pada pekan sebelumnya, mereka menang dengan skor 2-1. Alhasil, juara Liga Champions musim lalu ini pun tersingkir dengan skor agregat 2-3.
Kekalahan ini menjadi puncak dari buruknya performa Barcelona sepanjang musim ini. "Seperti ledakan besar yang sama-sekali tidak kami duga," kata Gerrard Pique.
Performa Barcelona mulai terjun bebas saat mereka ditahan imbang Villarreal dengan skor 2-2 di ajang La Liga pada 20 Maret. Sejak itu, mereka hanya mengantongi satu kemenangan dalam lima pertandingan. Bahkan, mereka kalah dua kali secara beruntun dalam dua laga terakhir!
Ini menjadi catatan terburuk Barcelona sepanjang musim ini. Cukup ironis. Sebab klub yang dilatih Luis Enrique ini baru saja mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 39 pertandingan La Liga. Kini, kondisinya seperti langit dan bumi.
Buruknya performa Barcelona sangat mungkin karena minimnya produktivitas gol mereka dalam lima laga terakhir. Dalam lima laga tersebut, mereka hanya mencetak lima gol. Mereka bahkan belum mencetak satu gol pun dalam dua laga terakhir.
"Sebenarnya kami sudah berusaha menciptakan cukup banyak peluang namun bola tidak ada yang masuk," kata Pique. "Inilah sepak bola. Seringkali segala sesuatunya memang tidak berjalan seperti yang anda rencanakan."
Pique, tentu saja, tak secara langsung menunjuk Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez sebagai penyebab melorotnya produktivitas gol mereka. Meskipun kenyataannya memang demikian. Bayangkan saja, ketiganya hanya mencetak 2 gol dalam lima laga terakhir.
Lionel Messi bahkan belum mencetak satu gol pun dalam lima laga tersebut. Situs resmi UEFA mencatat jika Messi belum mencetak gol dalam 452 menit. "Ini menjadi catatan terburuk Messi dalam lima tahun terakhir," demikian tulis UEFA.
Buruknya performa Messi, juga Neymar dan Suarez, sangat mungkin karena ketiganya mengalami kelelahan. Sebab, selain padatnya jadwal di klub, mereka pun masih harus membela tim nasional.
Pada pertengahan Maret lalu, misalnya, Messi, Suarez, dan Neymar harus terbang ke negara mereka untuk turun di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan. Ini, tentu saja, sangat menguras tenaga.
Mungkin ceritanya akan berbeda jika Barcelona memiliki pemain depan asal Eropa seperti yang dimiliki Real Madrid dan Atletico Madrid. Tiga penyerang Real Madrid adalah pemain Eropa. Mereka adalah Cristiano Ronaldo (Portugal), Karim Benzema (Prancis), dan Gareth Bale (Wales).
Setidaknya pemain-pemain Eropa bisa lebih menghemat tenaga karena mereka tak harus terbang belasan jam hanya untuk pulang ke negaranya. Namun Barcelona saat ini tak mungkin membeli pemain Eropa, sebab bursa transfer baru akan dibuka musim panas nanti.
Enrique harus segera mengembalikan performa timnya karena posisi mereka di puncak klasemen La Liga mulai terancam. Mereka baru mengoleksi 76 poin, hanya unggul tiga poin dari Atletico Madrid di peringkat kedua.
Bahkan Real Madrid yang berada di peringkat ketiga klasemen pun hanya berjarak empat poin dari Barcelona. "Kami masih memiliki musim yang indah jika bisa memenangi gelar La Liga dan trofi Copa del Rey," kata Enrique. "Kami harus bangkit dan menerima kekalahan ini sebagai pelajaran."
Senin dinihari nanti mereka akan menjamu Valencia dalam laga lanjutan La Liga di Cam Nou. Barcelona tak boleh lagi tersandung di laga ini. Sebab, kalah dari Valencia akan membuat mental dan kepercayaan diri para pemain semakin terpuruk.
"Masa-masa sulit seperti ini memang selalu membuat kami tidak percaya diri. Namun kami harus melupakan semua kekalahan dan mulai membalik halaman baru," kata kapten Barcelona, Andres Iniesta. "Kami harus menemukan kembali kekuatan kami."
Camp Nou bisa jadi sumber kekuatan mereka. Dalam 29 laga kandang musim ini, Barcelona hanya pernah kalah sekali. Cukup fantastis. Sehingga laga kontra Valencia nanti seharusnya bisa menjadi momentum kebangkitan mereka. Sebab, mereka tak bisa menunggu lebih lama lagi!
THE GUARDIAN | UEFA | MIRROR | FOOTBALL ESPANA | DWI RIYANTO