TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur Bambang Pramukantoro meminta Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti secara legawa melepas jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI bila sudah divonis bersalah.
"Jika sudah kekuatan hukum tetap dan sudah terbukti bersalah, sebaiknya mundur," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Senin, 18 April 2016.
Bambang, yang juga Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur, menambahkan, saat ini PSSI Jawa Timur masih terus memantau perkembangan kasus hukum yang menjerat La Nyalla sebagai tersangka. "Kami tetap harus mengedepankan asas praduga tak bersalah," ucapnya.
Bambang, yang ikut hadir dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jumat lalu, berharap dapat melihat kembali kompetisi sehingga kegiatan sepak bola Indonesia eksis lagi di tingkat nasional dan internasional. "Kalau sepak bola Indonesia kembali eksis, tentu akan berprestasi," ujarnya.
Ihwal wacana KLB PSSI sebagai buntut ditetapkannya La Nyalla sebagai tersangka oleh kejaksaan karena korupsi dana hibah, PSSI Jawa Timur, kata Bambang, menyetujuinya. Namun penetapan KLB harus sesuai dengan statuta PSSI.
"Kami akan dukung jika dua pertiga dari seluruh anggota PSSI menghendaki KLB," katanya.
Saat ini La Nyalla telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kedua kalinya oleh kejaksaan setelah ia menang dalam sidang praperadilan soal statusnya sebagai tersangka. Penetapan status tersangka yang kedua oleh jaksa ini masih berkaitan dengan penggunaan dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur untuk membeli saham Bank Jatim pada 2014. La Nyalla sendiri masih berada di Singapura. Dia tidak mau memenuhi panggilan pemeriksaan oleh kejaksaan.
EDWIN FAJERIAL