TEMPO.CO, Jakarta - Atletico Madrid kana menjamu Bayern Muenchen dalam pertandingan pertama babak semifinal Liga Champions di Vicente Calderon, Kamis dinihari nanti. Bayern, yang nyaris menjadi juara Bundesliga Jerman, lebih diunggulkan ketimbang Atletico, yang kini memiliki nilai sama dengan Barcelona yang memuncaki klasemen La Liga Spanyol.
Pertandingan ini juga akan mempertemukan kembali Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, dengan Josep Guardiola, pelatih Bayern Muenchen. Keduanya pernah sekali kali saat Guardiola masih menangani Barcelona. Pada musim 2011/2012, pasukan Guardiola sukses memecundangi Atletico 2-1 di Calderon.
Menjelang pertandingan ini, berikut pernyataan pelatih kedua klub:
Diego Simeone (Atletico Madrid):
"Kami hanya boleh memikirkan satu hal saja sebelum pertandingan, yakni kemenangan. Saya yakin pertandingan nanti akan berat karena kami bakal menghadapi lawan yang punya serangan hebat.
Mereka juga punya pelatih yang melakukan pergantian di hampir setiap pertandingan. Kami ingin memegang kendali permainan nanti. Laga itu akan sangat penting dan mungkin menentukan hasil akhirnya.
Kami siap, kami ingin mengambil kesempatan ini, kami akan bertarung. Untuk lolos Anda tidak hanya butuh pertahanan yang bagus, tapi juga harus mencetak gol. Dan itu yang akan kami lakukan di laga ini."
Josep Guardiola (Bayern Muenchen):
"Prestasi terbaik Simeone adalah keberhasilan mengangkat Atletico sejajar dengan Barcelona dan Real Madrid. Sangat sulit menciptakan konsistensi tetapi Atletico bisa melakukannya.
Biasanya hanya tim besar yang mampu bersaing di tiga kompetisi dan selalu menang. Hal paling sulit dalam olahraga adalah mempertahankan kemenangan. Semua orang bisa menang tetapi untuk tetap bersaing di level top adalah impresif.
Anda bisa membandingkan Atletico dengan Barca dan Madrid. Ketika Atletico bermain lawan klub-klub besar Eropa, mereka bisa menghancurkan para favorit.
Sudah lima tahun berlalu sejak saya terlibat melawan mereka, tapi mereka bukan cuma memiliki pertahanan bagus, mereka juga sangat terorganisasi, bisa merapatkan ruang dan punya serangan balik yang membahayakan.”
SOCCERWAY | UEFA | NURDIN