TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola senior, Bima Sakti Tukiman, mengatakan sebenarnya sudah berencana pensiun tahun ini. Namun, rencana itu urung dilakukan. Apa alasannya menerima tawaran Persiba Balikpapan untuk menjadi pemain sekaligus asisten pelatih tim tersebut?
Bima menuturkan sebenarnya dia ingin fokus membina dan melatih akademi sepak bola Tiga Naga untuk kelompok umur U-15 dan U-17 ke atas. Ia bahkan telah menolak tawaran dari klub Persegres Gresik maupun PS Pekan Baru.
"Namun beberapa bulan kemudian saya ditawari menjadi asisten pelatih merangkap pemain di Persiba, jadi saya tunda pensiun dari pemain sepak bola," ujar Bima, saat ditemui di acara #BEPE20Bicara 'Battle of Life: Cinta versus Tanggung Jawab' di Usmar Ismail, Jakarta, Kamis malam, 24 April 2016.
Keputusannya memilih Persiba sebagai klub terakhir sebelum pensiun sebagai pemain, juga didasari alasan emosional. "Saya memutuskan untuk bermain setahun lagi untuk klub yang pernah membesarkan nama saya, klub tempat kelahiran saya," ujar pemain kelahiran Balikpapan, 23 Januari 1976 itu. Saat ini, dia telah menggantongi lisensi pelatih B AFC (Asosiasi Federasi Sepak Bola Asia).
Walaupun usianya sudah 40 tahun, Bima masih bisa bermain di klub level atas di Tanah Air. Kuncinya, kata dia, adalah disiplin dalam mengatur waktu istirahat maupun soal makan. "Makan harus sesuai kebutuhan," ujarnya.
Pada musim ini, Bima akan mengawali kiprahnya di Indonsia Soccer Championship (ISC) A atau Torabika Soccer Championship, pada Minggu, 1 Mei 2016. Berbekal latihan selama tiga pekan, tim berjulukan Beruang Madu akan menghadapi Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ditanya soal target timnya pada kompetisi musim ini, Bima mengatakan masih bisa bersaing dengan tim-tim lain. "Kami realistis, semua tim pasti punya keinginan juara. Tapi melihat kekuatan di semua tim ISC, semua berpeluang," ujarnya. "Untuk Persiba, target tetap di posisi atas."
RINA WIDIASTUTI