TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, mengatakan ada alasan di balik sikapnya yang dingin atau terkesan sombong, bahkan angkuh, terhadap media. Dia melakukan itu agar tekanan yang diberikan kepadanya semakin besar.
"Ada dua alasan saya melakukan itu: pertama, untuk melindungi sekaligus menantang diri sendiri," ujar Bambang dalam acara #BEPE20Bicara 'Battle of Life: Cinta versus Tanggung Jawab' di Usmar Ismail, Jakarta, Kamis malam, 24 April 2016.
Dia mengatakan perlakuannya terhadap rekan-rekan media membuatnya dicap sebagai pemain sepak bola yang sombong, sok eksklusif, arogan, dan enggak tahu diri. "Gabungan dari penilaian tersebut, Bambang Pamungkas itu 'Sok Bintang'. Ketika reaksi mereka seperti itu, itulah kunci," ujarnya.
Penilaian media seperti itu, menurut Bambang, akan membuat pemberitaan mengenai dirinya berimbang atau cenderung negatif. Dengan begitu, kata dia, apabila ia bermain jelek, bisa jadi media akan sangat bersemangat membuat tulisan negatif.
"Sejujurnya itu bagus buat saya dan memang sudah saya set demikian rupa," kata pemain berusia 35 tahun tersebut.
Seperti filosofi kopi: “Jika ingin mencium aroma dari biji kopi terbaik, siramlah dengan air yang tengah panas mendidih”. Bambang menuturkan dia memerlukan tekanan untuk tetap membuatnya terjaga dan bekerja keras.
Menurut Bambang, setiap bintang memiliki kontroversi masing-masing. "Dan apakah Bambang Pamungkas memang pantas disebut bintang atau hanya menjadi sok bintang seperti anggapan mereka. Di situlah tujuan saya," ucapnya. "Sejatinya, saya sedang memaksa Anda menolong saya, dengan memberi tekanan kepada saya."
Dalam acara #BEPE20Bicara, pemain yang biasa mengenakan nomor punggung 20 itu juga blakblakan soal lain yang selama ini tak banyak diungkapkannya, seperti keputusannya bergabung dengan tim nasional untuk kejuaraan tingkat Asia Tenggara, AFF 2012, ketika pemain lain tidak mau bergabung, serta soal kecintaannya kepada Persija.
RINA WIDIASTUTI