TEMPO.CO, Jakarta - Leicester City akan berlaga di kandang Manchester United di Old Trafford, Ahad malam ini. Mereka akan bisa mewujudkan kisah cinderellea dengan menjadi juara Liga Inggris bisa menang dalam laga yang disiarkan beIn Sport 3 mulai pukul 20.05 WIB ini.
The Foxes—begitu Leicester dijuluki—kini sudah mengoleksi 76 poin. Kemenangan atas Manchester United akan membuat poin mereka menjadi 79 poin. Angka ini mustahil dikejar oleh Tottenham Hotspur yang berada di peringkat kedua klasemen karena poin maksimal yang bisa mereka peroleh dari tiga laga sisa musim ini hanya 78 poin.
"Ini akan menjadi pertandingan besar karena mereka (MU) tengah berjuang menembus empat besar klasemen," kata gelandang Leicester, Andy King, seperti dikutip dari laman resmi Leicester.
Leicester akan kembali bermain tanpa pemain bintang mereka, Jamie Vardy, yang masih harus menjalani sanksi skorsing. Namun Andy King optimistis absennya Vardy tidak akan berdampak buruk pada timnya.
Leicester telah menunjukkan hal itu saat mencukur Swansea City dengan skor 4-0 pada akhir pekan lalu. Saat itu mereka tampil tanpa Vardy. "Saya yakin kami bisa tampil dengan level yang sama," kata King.
Namun, tentu saja, tidak akan mudah menekuk Manchester United. Sebab, performa MU sedang moncer. Klub berjulukan Setan Merah ini tak terkalahkan dalam empat laga terakhir di semua kompetisi.
Selain itu, Manchester United masih mengincar satu tempat di empat besar klasemen. Saat ini mereka menempati peringkat kelima dan hanya tertinggal lima poin dari Arsenal di peringkat keempat.
Dengan empat laga tersisa—termasuk laga kontra Leicester—peluang Manchester United menembus empat besar cukup besar. Karena itu, mereka sudah pasti tidak akan memberikan poin kepada Leicester.
Apalagi catatan laga kandang Manchester United cukup ciamik. Mereka, misalnya, selalu menang dalam enam laga terakhir di Old Trafford. Mereka bahkan sukses mencatatkan clean sheet alias tidak kebobolan dalam empat laga tandang terakhir.
Yang tak boleh dilupakan, MU tentu takkan mau mengulangi peristiwa yang terjadi pada 2002. Ketika itu, Arsenal memastikan diri merebut gelar juara di Old Trafford. “Kami tidak suka melihat kemenangan lawan di rumah sendiri,” kata Rio Ferdinand, mengenang peristiwa itu.
Ryan Giggs, sang asisten pelatih, merupakan satu-satunya orang yang masih ada di skuad kali ini. Dia juga tentu tak mau melihat pesta yang menyakitkan itu. Leicester boleh saja juara, tapi jangan di Old Trafford. Begitu kira-kira.
Dengan demikian, seperti kata Andy King, ini akan menjadi laga penentuan yang cukup berat bagi Leicester. Dan Gary Lineker sepertinya bisa sedikit mengulur janjinya untuk memakai cawat di acara televisi.
Namun, jika gagal di Old Trafford, Leicester masih memiliki dua kesempatan lain, yakni saat melawan Everton atau Chelsea. Meraih tiga poin dalam tiga laga seharusnya bukan hal yang sulit bagi mereka.
Gary Lineker pun paham bahwa, cepat atau lambat, dirinya harus memenuhi janjinya. "Sepertinya saya harus mulai menyiapkan celana dalam yang lebih besar untuk menutupi wajah saya," katanya.
LEICESTER | MANCHESTER EVENING NEWS | ESPN FC | DWI AGUSTIAR