TEMPO.CO, Jakarta - Impian Leicester untuk menjadi juara Liga Inggris menjadi kenyataan, Selasa dinihari WIB, setelah pesaing satu-satunya dalam perburuan gelar juara liga, Tottenham Hotspur, ditahan seri 2-2 oleh Chelsea. Tim underdog itu pun merengkuh trofi dan meraih pencapaian olahraga terbesar pada era modern.
Hasil seri 2-2 Spurs melawan Chelsea itu memicu perayaan tidak saja di Ibu Kota Inggris, tapi juga jauh di Thailand dan Jepang. Sedangkan para pemain Leicester yang sebelumnya menyaksikan dengan harap-harap cemas laga Chelsea versus Spurs di layar televisi bersama para pendukung Foxes, membanjiri bar-bar setempat begitu laga selesai.
Gol-gol dari pemain Tottenham, Harry Kane dan Son Heung-min, sepertinya akan memperpanjang masa perburuan gelar ke pekan menentukan dari sebuah musim yang tak terlupakan ini.
Namun Gary Cahill membuat Chelsea menarik napas kembali, dan akhirnya gol luar biasa penyama kedudukan dari Eden Hazard pada menit 83 mengakhiri impian juara Spurs sekaligus menyenangkan Leicester dan bekas manajer Chelsea, Claudio Ranieri.
Begitu atmosfer Stamford Bridge berubah panas, tayangan-tayangan televisi memperlihatkan para pemain Leicester merayakan hasil seri itu di ruang tengah rumah pencetak skor terbanyak, Jamie Vardy. Di Kota Leicester sendiri pesta besar dimulai.
Sedangkan di Thailand, negeri asal kelompok usaha The King Power yang memiliki saham Leicester, para penggemar Leicester di sana larut dalam kegembiraan. Mereka berpesta tak kalah hebohnya. Sebanyak 600 suporter yang melakukan nonton bersama di tengah kota Bangkok tampak bersukacita dengan bersorak dan mengibar-ngibarkan bendera Leicester. Bagi warga Thailand, keberhasilan Leicester jadi hiburan di tengah situasi kekeringan terburuk yang dialami dalam 65 tahun terakhir.
Dengan dua pertandingan tersisa, Leicester tujuh poin bersih di atas peringkat kedua Tottenham. Pertandingan Sabtu nanti di kandangnya sendiri melawan Everton pasti bakal diwarnai pawai penghormatan juara.
"Pertama sekali, selamat kepada Leicester City dan Claudio Ranieri. Musim yang fantastis," kata manajer Spurs, Mauricio Pochettino. "Saya kecewa sekali tapi kami harus berjuang untuk berada pada posisi kedua."
"Sebuah musim luar biasa dan sungguh hebat untuk Leicester, Claudio, para pemain dan penggemarnya. Mereka pantas mendapatkannya," kata Pochettino seperti dikutipd dari Reuters.
ANTARA
Baca juga:
Ahok Buka Rahasia Mundurnya Rustam Effendi, Ternyata...
PDIP Siapkan Risma Tantang Ahok, Ada yang Menghindar?