TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan Leicester City di Liga Primer Inggris musim 2015/2016 terbilang cukup fenomenal. Sejumlah kisah mewarnai perjalanan The Foxes untuk meraih trofi juara, salah satunya setelah nyaris terdegradasi pada musim lalu. Torehan tersebut tampaknya juga tak lepas dari peran sang pelatih, Claudio Ranieri.
Pelatih asal Italia itu berhasil membuktikan diri bukan lagi spesialis runner-up. Ranieri lahir di Roma, 64 tahun silam. Ia memulai karier profesionalnya sebagai pelatih pada 1980-an. Beberapa tim papan atas Seri A pernah ia besut, antara lain Napoli, Fiorentina, Juventus, AS Roma, dan Inter Milan.
Dilansir The Guardian, Senin, 2 Mei 2016, karier kepelatihan Ranieri di Cagliari, Napoli, dan Valencia menuntunnya pertama kali memasuki ranah Inggris. Klub Inggris pertama yang ia tangani adalah Chelsea. Keberhasilan The Tinkerman membawa The Blues masuk kualifikasi Liga Champions membuat Roman Abramovich yakin membeli klub tersebut.
Ironisnya, kedatangan Roman membuat posisinya terancam hingga akhirnya digantikan Jose Mourniho karena hanya mengantar Chelsea menjadi runner-up liga. Setelah meninggalkan Inggris, karier Ranieri berlanjut di Juventus dan Roma.
Mantan pemain AS Roma itu tercatat pernah mengantar Juve dan Roma finis di posisi kedua Seri A. Hal serupa terjadi ketika ia membesut klub asal Prancis, AS Monaco, dan membuatnya muncul sebagai pesaing di Ligue 1. Karena rangkaian pencapaian itulah label spesial runner-up melekat padanya.
Tapi label itu tanggal di Leicester City. Setelah menggantikan Nigel Pearson, Ranieri mengawali kemenangan Leicester di kandang Sunderland dengan skor 4-2. Kemenangan terus berlanjut dan laga melawan Aston Villa menjadi pertandingan yang menakjubkan. Puncaknya, kemenangan atas juara bertahan Chelsea pada Desember tahun lalu menjadi peringatan nyata bagi klub lain.
Meski hanya mampu menahan imbang Manchester United dalam laga yang tersisa, gelar juara telah mereka pastikan. Sebab, pertandingan Chelsea melawan Tottenham Hotspur berakhir imbang. Hal itu membuat The Foxes unggul 7 poin dari Spurs dengan dua laga tersisa.
THE GUARDIAN | THE SUN | FRISKI RIANA