TEMPO.CO, London - Ada satu alasan paling netral dari para penggemar sepak bola untuk melihat Leicester City memenangi Liga Primer Inggris musim ini, 2015-2016, yaitu melihat senyuman di wajar manajer yang paling menarik dan menyenangkan, Claudio Ranieri.
Editor bidang kebudayaan the Telegraph, Martin Chilton, punya pengalaman menarik bergaul dengan Ranieri ketika pelatih asal Italia ini menjadi manajer klub Chelsea di Liga Primer Inggris pada September 2000 sampai Mei 2004. Saat itu, Chilton maish menjadi editor olahraga di media massa Telegraph ini.
Menurut Chilton, dalam tekanan dan situasi seberat apapun saat menangani Chelsea, Ranieri selalu terbuka dan menyambut dengan gembira permintaan wawancara dan liputan dari para wartawan.
Selama bergaul di Chelsea, Chilton juga mengetahui Ranieri adalah yang sangat mencintai budaya. Ranieri menyukai seni, barang-barang antik, dan kesusastraan. Itu sebabnya bersama istrinya, Dr Rossana Ranieri, ia suka menjelajah Kota London, yang menjadi domisili klub Chelsea. Ia mencoba berbagai makanan di restoran makanan Eropa, India, Lebanon, dan makanan dari negara lainnya. Ia mengamati barang-barang seni dan mengamati semangat hidup orang-orang Inggris, terutama anak-anak mudanya.
THE TELEGRAPH | GUARDIAN | PRASETYO