TEMPO.CO, London - Keadaan di klub Chelsea pada 2000, sedang sulit ketika Claudio Ranieri datang ke klub yang bermarkas tanding di Stadion Stamford Bridge, London, ini menggantikan rekan senegaranya, Gianluca Vialli, sebagai manajer pelatih.
Ranieri yang lahir di Roma dan berpengalaman melatih antara lain di Napoli, Fiorentina, dan Atlético Madrid, berusia 48 tahun ketika datang ke London dan masih susah berbahasa Inggris. Ranieri belajar bahasa Inggris lebih dalam untuk pertama kali dari Gary Staker, penjaga kamar di Chelsea.
Ranieri banyak menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan di seputar London dengan menaiki trem atau tube dan menelusuri toko-toko barang akti bersama istrinya, Dr Rosanna Ranieri.
“Ketika kami bersama-sama di London, kami pergi mencari mebel, gelar, dan porselin,” kata Ranieri pada 2002. “Pada saat itu, kami mencari mebel dari tahun lima puluhan, gaya minimalis.”
Pada 2002 itu, Rosanna Ranieri memiliki toko antik di Roma. Istri dari Ranieri ini memang pakar seni dan mengelola sebuah toko bernama Retro In Rome, yang menjual benda modern dengan desain klasik dari tahun enam puluhan.
THE TELEGRAPH | GUARDIAN | PRASETYO