TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pencabutan pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu perkembangan dalam dua-tiga hari ke depan. “Karena ada perkembangan baru di PSSI,” kata Menteri Imam ketika ditemui di kediamannya di Jakarta, Selasa malam, 3 Mei 2016. “Bisa juga pekan depan,” ujarnya. “Pada dasarnya (rencana pencabutan pembekuan PSSI) sebelum Kongres FIFA di Meksiko, 12 Mei (2016).”
Tapi, yang jelas, Menteri Imam menegaskan bahwa reformasi PSSI akan terus berjalan. “Kalau tidak mau berubah, akan ada pembekuan jilid kedua,” katanya.
Sedangkan menanggapi soal desakan dari sejumlah pemilik suara PSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa PSSI, Menteri Imam mengatakan pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada para pemilik suara. “Kami minta para penggemar sepak bola Indonesia tetap bersabar,” tuturnya.
Pada Selasa sore, 3 Mei 2016, di kantor PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, dan kawan-kawan yang menamakan diri “Kelompok 85” mengajukan permohonan Kongres Luar Biasa kepada PSSI.
Ternyata, hingga saat diajukan, ada dua pemilik suara tambahan. Adapun jumlah keseluruhan pemilik suara PSSI ada 107 suara. Delapan puluh tujuh surat yang dibawa Kelompok 85 sempat ditolak Sekretaris Jenderal PSSI Aswan Karim. Aswan beralasan kantornya tengah dalam proses pindah. Semua perlengkapan kantor sudah dibawa ke kantor baru di Kuningan. Tak kalah akal, Kelompok 85 membawa cap tanda terima. “Anda tinggal tanda tangan saja kan tak masalah,” kata Umuh saat Aswan menyatakan keberatannya.
AGUS BAHARUDIN | TRI ARTINING PUTRI | PRASETYO