TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija, kecewa berat pada kinerja wasit Maulana Nugraha, meski timnya berhasil membawa pulang satu poin saat bertandang ke Stadion Gelora Bangkalan, markas Madura United, Jumat malam. Dalam laga itu, Arema yang kehilangan Hendro Siswanto karena kartu merah pada menit ke-75 hanya mampu meraih hasil 0-0.
"Wasit tidak fifty fifty, lebih berat kepada Madura, ada apa?" kata dia, saat jumpa pers seusai pertandingan lanjutan pekan ke II Indonesia Soccer Championship (ISC) atau Torabica Soccer Championship (TSC), Jumat malam, 5 Mei 2016.
Menurut dia, permainan keras dalam pertandingan sepak bola adalah hal wajar karena masing-masing tim ingin memenangkan pertandingan. Menjadi tidak wajar, kata dia, bila pemain Arema disikut, hidungnya berdarah, dan wasit menganggap bukan pelanggaran. "Sementara pemain saya melakukan tackling, di kartu merah," ujarnya sambil mengangkat bahu.
Kekecewaan pada kepemimpinan wasit Maulana juga diungkapkan gelandang Arema Cronus, Rafael Maitimo. "Sepak bola Indonesia tidak akan maju kalau kinerja wasit tidak adil," katanya.
Pemain naturalisasi ini juga mengkritik gaya permainan pemain Madura United yang dianggap terlalu banyak drama diving di lapangan. "Mereka tidak bisa menjadi pemain internasional, wasit luar negeri akan menjatuhkan sanksi dengan permainan seperti itu".
Sebaliknya, kepuasan diungkapkan pelatih Madura United, Gomes De Olivera. Dia menyebut anak asuhnya kurang beruntung dalam pertandingan yang diwarnai enam kartu kuning dan satu kartu merah tersebut. "Semua lini bermain dengan baik, banyak peluang tapi tidak menjadi gol, hanya itu kekurangan kami," katanya.
Gelandang Madura United, Maulana, menambahkan, performa kesebelasan berjuluk Sape Kerap malam ini sangat baik, sehingga wajar bila permainan berlangsung keras karena timnya ingin meraih kemenangan. "Emosional di lapangan itu biasa, yang perlu diperbaiki adalah penyelesaian akhir sebuah peluang," ungkapnya.
Sementara itu, panitia pertandingan merilis pemain terbaik dalam laga MU vs Arema Cronus adalah Bayu Gatra. Alasannya, 95 persen drible bola pemain bertubuh mungil itu berhasil melewati pemain Arema sehingga menciptakan banyak peluang gol. Ada pun jumlah penonton berdasarkan tiket yang terjual sebanyak 12.500 orang.
MUSTHOFA BISRI