TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana akan mencabut pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Gatot S. Dewa Broto mengatakan pencabutan tersebut akan dilakukan sebelum Kongres FIFA pada 12 Mei mendatang di Meksiko. "Tapi tanggal pastinya belum tahu," kata Gatot melalui aplikasi pesan WhatsApp, Ahad, 8 Mei 2016.
Sebelumnya, FIFA mengirim surat kepada Indonesia yang isinya mendesak PSSI menggelar Kongres Luar Biasa. Dalam surat yang ditandatangani pelaksana tugas Sekretaris Jenderal FIFA, Markus Kattner, KLB adalah hal yang nyata dan tak bisa ditunda lagi.
FIFA juga meminta pemerintah Indonesia segera mengevaluasi pemberian sanksi terhadap PSSI sebelum kongres federasi sepak bola sejagat itu diselenggarakan di Meksiko pada 12 Mei mendatang. Jika pemerintah tak juga mengevaluasi pembekuan PSSI, FIFA akan memperpanjang sanksi terhadap sepak bola Indonesia. "Tapi Insya Allah akan dicabut," ujar Gatot.
Kabarnya, Menteri Pemuda dan Olahraga akan mencabut pembekuan PSSI pada Selasa, 10 Mei 2016, atau dua hari sebelum Kongres FIFA. Pencabutan tersebut diyakini akan mempermulus desakan Kelompok 85—para pemilik suara di PSSI—untuk menggelar KLB. Kelompok tersebut ramai-ramai menyambangi kantor PSSI pada 3 Mei lalu. Kelompok 85 berharap kongres dapat dilaksanakan PSSI maksimal tiga bulan ke depan.
Gatot menegaskan, rencana pencabutan pembekuan PSSI tak ada kaitannya dengan desakan Kelompok 85. Rencana pencabutan pembekuan PSSI merupakan perintah Presiden Joko Widodo setelah bertemu perwakilan sejumlah klub, divisi utama, dan Asprov. "Desakan KLB merupakan hak mereka selaku pemilik suara," kata Gatot.
INDRA WIJAYA