Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pimpin Kelompok 85, PSSI: Pangkostrad Masuk Politik Bola  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi memberi arahan kepada Prajurit Batalion Infantri Para Raider 330 Kostrad saat akan diberangkatkan dalam Satgas Pam (Pengamanan) perbatasan RI-Papua Nugini melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 9 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi memberi arahan kepada Prajurit Batalion Infantri Para Raider 330 Kostrad saat akan diberangkatkan dalam Satgas Pam (Pengamanan) perbatasan RI-Papua Nugini melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 9 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mengkritik langkah Presiden Direktur Persatuan Sepak Bola Tentara Nasional Indonesia Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang bergabung menjadi ketua Kelompok 85, pendorong Kongres Luar Biasa. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Aprilani, menyayangkan sikap Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat itu yang masuk politik persepakbolaan Indonesia.

"Kalau hanya bermain sepak bola, tak apa-apa, tapi bahaya kalau TNI ikut berpolitik di sepak bola," kata Tony ketika dihubungi Tempo, Rabu, 25 Mei 2016.

Selasa lalu, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menerima pinangan untuk memimpin Kelompok 85. Sebagai pemilik suara, Edy mengaku punya semangat yang sama untuk mereformasi sepak bola Indonesia. Edy bahkan mengancam akan melapor ke federasi sepak bola dunia atau FIFA jika PSSI tak segera menanggapi permintaan KLB. 

Edy pun mengaku siap jika diminta Kelompok 85 menjadi calon Ketua Umum PSSI dalam KLB. "Alhamdulillah, tapi kalau tak ada yang calonkan, masak saya maju sendiri?" katanya, Selasa lalu. 

Tony khawatir sikap Letjen Edy tersebut malah mengganggu kepengurusan PSSI pasca-pencabutan pembekuan serta sanksi dari pemerintah dan FIFA. Dia pun menggambarkan langkah Letjen Edy sebagai contoh dwifungsi ABRI zaman Orde Baru. 

Selain itu, Tony mengantongi informasi adanya unsur paksaan dan tekanan dari tentara di Kelompok 85. Tony mengklaim ada sejumlah pemilik suara PSSI yang ditekan pihak TNI untuk bergabung mendorong KLB. "Keterangan ini saya peroleh dari pihak yang akhirnya bergabung (ke Kelompok 85) dan pihak yang tidak bergabung. Mereka mengaku ditekan Dandim, Danrem, sampai Pangdam," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walhasil, PSSI akan memasukkan isu tekanan tentara dalam proses verifikasi permintaan KLB oleh Kelompok 85. Nantinya, Tony dan tim verifikasi akan mengklarifikasi tudingan tekanan dari TNI ke masing-masing anggota Kelompok 85 dan kelompok penolak KLB. "Tudingan desakan semakin kuat karena sebagian besar anggota Kelompok 85 sebelumnya menolak KLB. Tapi sekarang mereka dukung KLB," ucapnya.

Tony mengatakan PSSI membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk memverifikasi permintaan KLB dari Kelompok 85. Dia pun mengklaim akan transparan dalam proses verifikasi. Tony beralasan permintaan KLB merupakan hak masing-masing pemilik suara.

Anggota Komite Eksekutif PSSI lainnya, Djamal Aziz, menyerahkan langkah selanjutnya kepada pelaksana tugas Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan. Salah satunya menggelar kongres tahunan PSSI pada Agustus 2016. Dalam kongres tahunan tersebut, PSSI akan menyampaikan langkah kerja sesuai dengan perintah FIFA setelah mencabut sanksi. 

Sayangnya, Edy Rahmayadi dan perwakilan Kelompok 85 belum memberikan tanggapan. Telepon dan pesan pendek Tempo belum mendapat respons.

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

6 Januari 2017

Bonek sebutan suporter Persebaya melakukan parade
KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.


PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

28 Desember 2016

Pelatih Alfred Riedl memimpin latihan Tim Nasional Indonesia Senior di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 9 Agustus 2016. Antara)
PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.


Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

26 Desember 2016

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek, tiba di Stasiun Senen, Jakarta, 2 Agustus 2016. Mereka juga meminta Persebaya Surabaya disertakan dalam kompetisi resmi pada musim depan. ANTARA/Reno Esnir
Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.


Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

11 November 2016

Peserta kongres pemilik suara memasukkan surat suara pada sesi pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres PSSI di Ancol, Jakarta Utara, 10 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.


Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

10 November 2016

Ratusan anggota Bonek berkumpul di Taman Apsari, Surabaya, memprotes PSSI yang dianggap ingkar janji soal status Persebaya, Kamis malam 10 November 2016. (TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH)
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.


Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

10 November 2016

Calon Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edi Rahmayadi  menjawab pertanyaan wartawan sebelum mengikuti kongres PSSI di Jakarta, 10 November 2016. ANTARA FOTO
Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.


Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

10 November 2016

Suasana Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di areal Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, 22 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.


Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

10 November 2016

Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi memberi arahan kepada Prajurit Batalion Infantri Para Raider 330 Kostrad saat akan diberangkatkan dalam Satgas Pam (Pengamanan) perbatasan RI-Papua Nugini melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, 9 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.


Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

9 November 2016

Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Pandjaitan (kedua kiri) saat memimpin Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2016 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016. Kongres ini menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga KLB pemilihan Ketua Umum pengganti La Nyalla Mattalitti. KLB tersebut resmi ditetapkan akan berlangsung pada 17 Oktober 2016 mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.