TEMPO.CO, Jakarta - Zinedine Zidane menyebut Real Madrid sebagai “klub dalam kisah hidupnya” setelah kemenangan El Real atas Atletico Madrid lewat adu penalti dalam final Liga Champions yang membuat Diego Simeone merenungi nasib.
Sebagai mantan striker Prancis dan Real Madrid, Zizou—panggilan akrab Zidane—pernah melesakkan gol kemenangan kala Los Blancos mengalahkan Bayern Leverkusen dengan skor 2-1 untuk mengangkat trofi si Kuping Besar di Glasgow pada 2002.
Setelah menjadi asisten Carlo Ancelotti saat pelatih Italia itu mengantarkan Real Madrid meraih gelar juara ke-10 La Decima di Lisbon dua tahun lalu, kali ini giliran Zidane yang mencicipi trofi itu untuk ketiga kalinya.
Pernah menjadi pemain favorit di Juventus, Zizou, 43 tahun, mengatakan saat ini tidak ada klub lain di hatinya. “Saya diberikan peluang untuk bermain di klub luar biasa ini, lalu melatihnya. Saya memiliki tim fenomenal dan pemain hebat yang juga bertalenta, dan bersama-sama kami mencapai apa yang kami lakukan malam ini,” katanya. “Saya memenangi Liga Champions sebagai pemain, asisten, dan sekarang manajer. Saya begitu bangga untuk menjadi bagian dari klub hebat ini. Itu klub dalam kehidupan saya, klub yang membuat saya menjadi seperti ini sekarang.”
“Carlo Ancelotti menginginkan saya merasakan pengalaman ini, sebagai manajer, dan dia benar. Saya begitu senang.”
ANTARA