TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjamin bahwa pemerintah tidak mengintervensi keputusan-keputusan yang diambil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Kita tidak bisa masuk begitu dalam karena pembekuan sudah kami cabut. Silakan pemilik suara berdiskusi dan itu tidak menyalahi aturan maupun statuta,” katanya di Bandung, Jumat, 3 Juni 2016.
Imam mencontohkan, salah satu keputusan PSSI yang tidak diintervensi adalah memilih pelatih dan pemain tim nasional. "Itu menjadi kewenangan PSSI untuk memilih pelatih, memilih tim, untuk kemudian melakukan persiapan-persiapan,” katanya.
Menurut Imam, pemerintah akan memberikan dukungan saat persiapan tersebut. Apalagi, kata dia, PSSI sudah minta Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat agar mendorong pemerintah mendanai tim nasional. "Kami pertimbangkan dengan baik karena pemerintah punya Satlak Prima,” katanya.
Ihwal pemilihan pelatih, Imam meminta PSSI selektif. Setelah dipilih, kata dia, pelatih tersebut harus independen serta diberi keleluasaan dalam memilih pemain. “Jangan lagi diintervensi seperti kemarin-kemarin, sesuai pesanan-pesanan, dan sebagainya,” katanya.
Imam mengimbuhkan, pemerintah tak mencampuri tim nasional, tapi memilih fokus pada pembinaan atlet sepak bola usia dini. “Kami ingin memberikan pelajaran kompetisi yang sehat sejak usia dini,” katanya.
Wujud dari keseriusan itu, kata Imam, pemerintah bakal menggelar kompetisi Piala Menpora untuk usia 14, 16, dan 18 tahun. Dengan kompetisi kelompok umur yang teratur, Imam optimistis Indonesia tidak bakal kehabisan pemain lokal yang hebat.
Pengembangan atlet usia dini, ucap dia, juga bertujuan untuk mengurangi pemain asing yang berlaga dalam kompetisi liga. "Ini bukan berarti menafikan pemain asing, tapi potensi kita luar biasa besar. Tinggal memanfaatkannya dengan baik,” katanya.
AHMAD FIKRI