TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Copa America Centenario menggema di Amerika Serikat sudah dibuka Sabtu pagi ini. Amerika Serikat bertarung melawan Kolombia dalam laga pembuka di California.
Meskipun gaungnya tak seheboh Piala Eropa yang akan digelar di Prancis Sabtu pekan depan, turnamen ini dipastikan akan menyajikan tontonan seru. Lima dari 10 tim terbaik di dunia versi badan sepak bola dunia, FIFA, akan berlaga dalam turnamen itu. Peringkat nomor satu, Argentina, tentu akan mendapat sorotan paling besar dalam turnamen yang memasuki usia ke-100 tahunnya itu.
Tak hanya soal peringkat, Argentina juga diprediksi akan memenangi laga itu karena memiliki skuad paling komplet dibanding kontestan unggulan lainnya. Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Angel di Maria, hingga Javier Mascherano dan Marcus Rojo masih menjadi andalan pelatih Gerardo Tata Martino.
Mereka adalah bagian dari skuad yang pernah membawa tim La Albiceleste menembus final Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015. Sayang, di dua turnamen itu Argentina gagal secara dramatis di babak final. Mereka kalah oleh Jerman di final Piala Dunia lewat gol Mario Gotze di babak tambahan waktu serta kalah adu penalti oleh Cile di final Copa America 2015.
Mantan pemain Argentina, Juan Roman Riquelme, menilai dua kekalahan di laga final itu terjadi karena Argentina terlalu bergantung pada Messi. Menurut dia, meskipun Messi adalah pemain terbaik di dunia, permainan sepak bola adalah laga 11 melawan 11.
Karena itu, dia menilai Messi butuh pemain yang bisa menopangnya dalam turnamen kali ini. Dia pun yakin jika Messi dalam kondisi terbaiknya dan mendapatkan dukungan penuh maka Argentina akan mengakhiri puasa gelar selama 23 tahun terakhir.
“Messi adalah pemain terbaik di dunia, tetapi semua pemain harus membantu dia. Saya yakin jika dia berada dalam kondisi terbaiknya Argentina akan memenangi Copa Amerika kali ini,” ujar dia.
Pelatih Tata Martino tampaknya memiliki pemikiran yang sama dengan Riquelme. Karena itu, dia memanggil Ever Banega dan Javier Pastore dalam pasukannya kali ini. Dua pemain ini bisa menjadi penghubung antarlini bagi Argentina.
Selama ini, peran sebagai penghubung lini tengah dan depan dimainkan oleh Messi dan membuat bebannya lebih berat. Ever Banega bisa mengambil beban itu kali ini. Pemain 27 tahun itu sukses menjalankan peran gelandang penghubung di Sevilla dan membawa klubnya itu menjadi juara Liga Eropa dua musim terakhir.
Argentina juga punya bekal rekor sangat baik menghadapi turnamen kali ini. Mereka hanya kalah satu kali dalam sembilan laga terakhir. Mereka kalah 0-2 dari Ekuador pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Oktober tahun lalu. Itu pun dengan catatan Messi dan Aguero absen karena mengalami cedera saat membela klubnya.
Sisanya, Argentina mendulang hasil gemilang menang lima kali dan imbang tiga kali, termasuk membalas kekalahan oleh Cile. Kedua tim akan kembali bertarung pada Copa America Centario karena sama-sama tergabung di Grup D bersama Bolivia dan Panama.
Untuk lolos dari fase grup saja tak sulit bagi Argentina. Cile yang menjadi lawan terkuatnya di fase grup kerap tampil tak konsisten. Setelah memenangi Copa America tahun lalu, Alexis Sanchez memang sempat membungkam Brasil 2-0 pada kualifikasi Piala Dunia 2018, tapi mereka juga dibantai oleh Uruguay, Argentina, Jamaika, dan Meksiko dalam empat dari lima laga terakhirnya.
Brasil juga akan menjadi kompetitor terberat bagi Argentina. Tapi skuad Samba tak akan hadir dengan kekuatan penuh kali ini. Di lini serang, Brasil tak akan diperkuat penyerang andalannya, Neymar Jr, yang lebih memilih bermain pada Olimpiade di Rio de Janeiro pada Agustus mendatang. Mereka juga akan kehilangan gelandang Roberto Firminho di lini tengah.
Dengan peta kekuatan seperti itu, pengamat sepak bola Amerika Selatan, Tim Vickery, pun menjagokan Argentina sebagai calon terkuat juara Copa America kali ini. Tapi dia mengkhawatirkan stamina para pemain Argentina setelah musim panjang yang melelahkan bersama klub masing-masing.
“Tak ada satu pun lawan yang bisa menandingi lini serang mereka, tapi apakah para bintang itu memiliki cukup tenaga setelah musim melelahkan bersama klub mereka?” ujar dia.
ESPNFC | DAILYMAIL | NEWYORKTIMES | FEBRIYAN