TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang anyar Arsenal, Granit Xhaka, rupanya menjadi contoh nyata anak yang menyayangi orang tua. Bersama sang kakak yang bermain di FC Basel, Taulant Xhaka, keduanya selalu memberikan 80 persen gaji mereka setiap bulan kepada orang tua.
Granit dan Taulant sadar betul sebagai anak pasti punya utang budi yang besar kepada orang tua yang sudah membesarkan mereka. “Kami ingin memberikan sesuatu kepada mereka,” kata Granit.
Pemain tim nasional Swiss itu diyakini bakal mengirim uang bulanan kepada orang tuanya yang lebih besar pada musim liga 2016/2017. Sebab, Arsenal akan menggaji Granit lebih tinggi ketimbang upah sebelumnya di Borussia Monchengladbach. “Sebagai anak muda, pasti naïf dengan uang. Uang bisa datang dan pergi dengan cepat,” ucapnya.
Sifat penyayang Granit di luar lapangan bakal semakin membuat The Gunners—pendukung Arsenal—penasaran akan permainan Xhaka di Stadion Emirates, London utara. Jika berkaca pada pergelaran Euro 2016, permainan Granit cukup cemerlang bersama tim nasional Swiss. Swiss berhasil menaklukkan Albania dengan skor 1-0.
Dalam laga tersebut, Granit sempat berduel dengan sang kakak, Taulant. Maklum, keduanya membela tim nasional yang berbeda. Meski berbeda tim, kasih sayang Granit dan Taulant dibayar adil oleh sang ibu, Elmaze Xhaka.
Caranya, Elmaze memakai kaus kelir hitam dengan gambar perpaduan bendera Albania-Swiss di bagian dada. Di bawah gambar bendera campuran itu tertulis nama Xhaka. Elmaze duduk di tribun penonton, ditemani Leonita Lekaj, kekasih Granit.
METRO | THE DAILY MAIL | INDRA WIJAYA