TEMPO.CO, Bandung - Sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri sebagai Pelatih Kepala Persib Bandung, Dejan Antonic sempat ingin tetap bertahan dan memperbaiki penampilan tim berjulukan Maung Bandung. Namun, melihat Bobotoh melakukan demo menuntut dia mundur, Dejan merasa tak sanggup melanjutkan tugasnya di Persib.
"Awalnya dia (Dejan) masih siap untuk memperbaiki, tapi saat dia mau naik mobil, kemudian didemo oleh Bobotoh, dia bilang enggak kuat sama tekanan Bobotoh," kata Manajer Persib, Umuh Muchtar, saat ditemui wartawan di bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Ahad, 12 Juni 2016.
Dejan memutuskan mundur setelah tim yang dilatihnya kalah telak 1-4 atas Bhayangkara Surabaya United di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada laga lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Sabtu, 11 Juni 2016. Umuh menegaskan manajemen Persib tidak memecatnya.
"Kepastiannya, Dejan sudah mundur waktu konferensi pers di sana (Sidoarjo) dan bertemu dengan saya, kami bicara baik-baik, dia memang sudah enggak sanggup untuk meneruskannya," tutur Umuh. Manajemen Persib, ia menambahkan, menyetujui langkah itu karena Dejan dianggap tidak sanggup lagi menukangi Persib.
Di bawah asuhan Dejan, penampilan Persib di kompetisi ISC banyak menuai kritik dari Bobotoh. Dari enam laga yang sudah dilakoni, baru sekali menang. Posisinya juga di urutan bawah. Setelah kalah lawan Bhayangkara Surabaya United, berada di urutan ke-13 dengan 7 poin.
Setelah Dejan memutuskan meninggalkan Persib, untuk sementara Atep dan rekan-rekannya akan dilatih asisten pelatih Persib, Herry Setiawan. Menurut Umuh, manajemen Persib tak mau tergesa-gesa mencari pengganti sosok Dejan.
"Terlalu dini kalau langsung mengganti tapi saya usahakan kalau pelatih siapapun juga yang masuk kami akan pertimbangkan yang sudah siap mental, dan tidak miris dengan kondisi tantangan seperti ini," ujarnya.
AMINUDIN A.S.