TEMPO.CO, Jakarta - Di pinggir lapangan Stade Pierre Mauroy, Manajer Republik Irlandia Martin O'Neill bersalto. Gol Robbie Brady pada menit ke-85 membuat timnya lolos ke babak 16 besar. Patut dirayakan memang, meski pada pertandingan berikutnya Irlandia harus bertemu Prancis, sang tuan rumah.
“Pertandingan yang sangat istimewa dan saya tak pernah merasa sesenang ini. Para pemain sungguh luar biasa dan kami mendapat dukungan besar para suporter,” kata O'Neill seperti ditulis laman UEFA.
Brady—si pencetak gol—pun menimpali, “Tak ada lagi yang perlu ditakuti. Kami bisa melangkah sejauh ini pada turnamen karena kami yakin bisa melakukannya.”
Gol Brady itu menuntaskan catatan menarik dari pergelaran Piala Eropa kali ini. Akhirnya, tak satu pun tim bisa meraih nilai penuh. Italia, satu-satunya tim yang punya kesempatan itu, malah keok dalam laga akhir. Sebelumnya, Spanyol pun mengalaminya.
Catatan lain yang tak kalah unik adalah lolosnya Portugal. Perjalanannya terbilang unik. Tim ini tak pernah menang. Portugal lolos setelah mengimbangi Hungaria dengan skor 3-3 di Stade de Lyon. Tiga kali main, tiga kali imbang.
Cristiano Ronaldo menyelamatkan Portugal dari tragedi memalukan setelah mencetak dua gol pada menit ke-50 dan ke-62, menjadikannya pemain pertama yang selalu mencetak gol dalam empat Piala Eropa. “Itu rekor pribadi yang bagus, tapi target utamaku adalah membuat tim ini lolos, dan kami berhasil,” ucapnya.
Nah, pertanda apakah semua ini? Dari statistik, sepertinya mudah mencari sebabnya. Kemampuan para peserta dalam kejuaraan kali ini terbilang merata. Maklum, Eropa merupakan kawasan paling maju dalam olahraga ini.
UEFA | AP | ESPN | GABRIEL WAHYU