Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan dari Belgia: Melacak Jejak Radja Nainggolan

image-gnews
Gelandang Belgia Radja Nainggolan, mencetak gol ke gawang Swedia pada pertandingan Grup E Piala Eropa di Allianz Riviera, Nice, 23 Juni 2016. Belgia berhasil kalahkan Swedia 1-0. REUTERS/Eddie Keogh
Gelandang Belgia Radja Nainggolan, mencetak gol ke gawang Swedia pada pertandingan Grup E Piala Eropa di Allianz Riviera, Nice, 23 Juni 2016. Belgia berhasil kalahkan Swedia 1-0. REUTERS/Eddie Keogh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Radja Nainggolan, pencetak gol penyelamat Belgia saat melawan Swedia pada Rabu malam lalu, adalah sebuah fenomena. Di Antwerpen, Belgia, ketika Radja baru memulai kariernya di dunia sepak bola, tak banyak yang tahu bahwa Radja keturunan Indonesia. “Saya pikir dia orang Maroko,” kata Henk Mariman, mantan manajer klub junior Germinal Beerschot, tempat Radja dulu pernah ditempa.

Di klub ini pula, sejumlah pemain tim Les Diables Rouges pernah bernaung, seperti Mousa Dembele, Toby Alderweireld, dan Jan Vertonghen. Henk mengingat Radja karena posturnya yang kecil dibanding rata-rata anak-anak setimnya di Beerschot.

“Dia masuk Beerschot sejak umur 9 tahun, tapi bermain bola sejak umur 4 tahun,” kata Mariman, yang dulu ditemui Tempo di kantornya, lapangan Germinal Beerschot, Antwerpen. “Meski posturnya kecil, Radja itu dominan di lapangan. Coba saja beri bola ke dia, bola itu tidak akan pernah berpisah dari kakinya,” kata Mariman yang mengingat Radja sebagai pemuda pemberontak dan agak sulit diatur.

Dengan postur tubuh yang kecil, Radja juga dianggap punya kelemahan ketika harus menyambut bola di udara. Kondisi fisik ataupun reputasinya sebagai anak liar yang sulit diatur di lapangan ini sempat menjadi salah satu kendala bagi Radja untuk dipertimbangkan serius dalam klub profesional.

Namun Mariman mengakui teknik permainan Radja yang sering dijuluki El Guerroatau Ninja ini memang mengagumkan. “Dia punya bakat alami, tekniknya bagus,” kata Mariman. Sampai kemudian Club Piacenza Calcio menemukan pemuda dengan tinggi 170 cm ini.
Bergabung dengan Piacenza juga tidak pernah dibayangkan oleh Radja. Maklum, sebelum ke Piacenza, Radja belum pernah keluar dari Belgia. “Pada bulan pertama Radja di Piacenza, dia sering menelepon dan menangis karena rindu pulang,” kata Mariman. Apalagi Radja tidak bisa berbahasa Italia.

“Saya bilang kepada dia, itu keputusanmu sendiri untuk ke sana. Saya tidak bisa membawa kamu pulang karena kamu sudah menandatangani kontrak,” kata Mariman. Waktu itu, Radja memang masih tercatat sebagai anggota di Germinal Beerschot yang dipinjamkan kepada Piacenza selama satu tahun pada Agustus 2005.

Tempo sempat mewawancarai Radja via telpon pada November 2006 ketika ia masih berlatih di Piacenza. Ketika itu, Radja masih remaja tanggung berumur 17 tahun, yang berusaha memastikan masa depannya di dunia sepakbola profesional.

Radja mengakui awalnya sulit beradaptasi dengan kondisi Piacenza, terutama karena halangan bahasa. “Tapi sekarang saya bersyukur memutuskan untuk ke sini, karena di sini saya menyadari pentingnya menjadi pemain profesional,” kata Radja, yang juga memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah agar bisa total di bola.

“Saat ini saya memang main di tim kedua, tapi latihannya tiap hari dengan tim utama,” kata Radja terdengar bangga. Menurut dia, kontraknya di Piacenza akan diperpanjang lagi selama dua tahun. “Mungkin tahun depan saya akan mendapat gaji kalau mereka jadi membeli saya dari Beerschot,” kata Radja, yang kala itu belum berlumuran tato. Pada tahun yang sama, sempat beredar rumor bahwa Indonesia sedang mencari pemain-pemain berdarah Indonesia untuk masuk dalam tim nasional.

Namun, sejak awal, Radja tidak pernah ragu untuk menjadi bagian dari tim nasional Belgia. “Saya ingin menunggu tawaran dari Belgia. Kalau sampai tahun depan tim nasional Belgia tidak menawari saya main, saya mungkin akan mempertimbangkan untuk main di tim nasional Indonesia,” kata Radja kala itu.

Keinginan Radja untuk ke Indonesia justru bukan karena alasan ingin main dengan tim nasional Indonesia. “Saya ingin bertemu dengan ayah,” katanya.

Maklum, Marius Nainggolan, ayah Radja, meninggalkan Belgia ketika Radja dan Riana --saudara kembar Radja-- masih berusia 5 tahun. Dalam salah satu program televisi lokal, Radja berkisah bagaimana ibunya, Lizzy, harus bekerja siang-malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Tanpa ayah, ibu terpaksa bekerja nonstop dan saya bersama Riana berusaha untuk tidak terlalu membebaninya,” tutur Radja. Kematian ibunya pada 2010 ketika Radja masih berusia 20 tahun menjadi pukulan sangat berat bagi Radja, yang kala itu baru mulai menapaki kariernya sebagai pemain bola profesional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya bahkan tidak tahu bahwa ibu sakit. Ibu melarang Riana untuk menceritakan kondisi kesehatannya. Ibu takut, kabar sakitnya akan mengganggu konsentrasi saya di klub,” kata Radja dengan mata berkaca-kaca. Setahun setelah kematian ibunya, Radja memutuskan untuk menikahi Claudia, seorang gadis Italia yang dikenalnya di Cagliari, Sardinia, ketika ia masih bermain di klub Seri A Liga Italia tersebut.

Demi mengabadikan sang ibu, Radja membuat tato sayap di punggungnya lengkap dengan nama ibunya dan tanggal kelahiran serta kematiannya. Sejak kematian sang ibu, Radja kemudian berusaha mempertanyakan kembali peran sang ayah.

Pada Juni 2013, ketika ia sudah menandatangani kontrak dengan Cagliari, Radja bersama istri dan anaknya, Aysha, akhirnya berkunjung ke Indonesia untuk pertama kali dalam hidupnya.

“Tiba-tiba setelah berpuluh tahun gagal membangun komunikasi, ayah saya ada di depan mata. Ia berusaha menjelaskan alasannya mengapa ia meninggalkan kami. Tapi, bagi saya, semua yang dia katakan tidak masuk akal. Ia terus bicara dan bicara. Tapi, selama itu, saya hanya memikirkan ibu saya dan bagaimana ibu berjuang untuk menyambung hidup kami,” kata Radja yang waktu itu sudah resmi bergabung dengan tim Setan Merah Belgia.

Sejak itu, Radja seperti ingin melupakan saja episode pahitnya dengan sang ayah dan berkonsentrasi penuh membangun keluarganya sendiri.

Namun Radja tidak pernah berhenti untuk terus ingin membuktikan diri baik di klubnya, AS Roma, maupun di tim nasional Belgia. Setelah bertahun-tahun, Radja tetap merasa lebih dihargai di Italia ketimbang di negerinya sendiri. “Di Belgia, mereka tidak memberi kepercayaan penuh kepada saya untuk bermain seperti di Italia,” kata Radja.

Maklum, hubungan Radja dengan Marc Wilmots, pelatih tim nasional Belgia, sempat menegang, khususnya setelah Piala Dunia 2014 di Brasil, ketika Radja hanya masuk dalam daftar pemain tunggu.

Bagaimanapun, terlihat jelas perubahan yang nyata dari remaja tanggung 17 tahun yang masih ragu akan nasibnya di negeri orang hingga menjadi Radja Nainggolan berumur 28 tahun yang terlihat sangat matang di rumput hijau. Marc Wilmots tentunya sadar akan hal tersebut.

Dari segi profesionalisme, karena merasa lebih diterima di AS Roma, Italia, Radja enggan menerima rayuan Antonio Conte, pelatih tim nasional Italia sekaligus pelatih baru di Chelsea, untuk bergabung pada musim panas tahun ini.

Kemenangan 1-0 Belgia atas Swedia berkat tendangan Radja pada Rabu lalu adalah tendangan yang memastikan posisinya sebagai pemain yang akan lebih dihargai di Belgia sekaligus memastikan bahwa ia akan menjadi rebutan klub-klub nomor satu di Eropa.

ASMAYANI KUSRINI (ANTWERPEN, BELGIA)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar 20 Tim yang Lolos ke Piala Eropa 2024 Lewat Jalur Kualifikasi

28 hari lalu

Logo Euro 2024.
Daftar 20 Tim yang Lolos ke Piala Eropa 2024 Lewat Jalur Kualifikasi

Fase grup babak kualifikasi Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 telah berakhir.


Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

44 hari lalu

Fans Ajax Amsterdam memberikan salam perpisahan dengan membentangkan banner bertuliskan
Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

Fans Ajax Amsterdam melepas salah seorang legenda klubnya, Simon Tahamata yang keturunan Maluku. "Oom Simon Terima Kasih" tulisan di spanduk.


Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

9 Februari 2024

Pemain Timnas Italia, Gianluca Scamacca melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Inggris dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Wembley Stadium, London, Inggris, 17 Oktober 2023. REUTERS/Carl Recine
Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

Hasil undian UEFA Nations League musim 2024/2025, Kamis, 8 Februari 2024, menempatkan Timnas Italia, Belgia, dan Prancis tergabung di grup neraka.


Ada Serangan Teroris yang Tewaskan 2 Orang, Laga Kualifikasi Euro 2024 Belgia vs Swedia Dihentikan

17 Oktober 2023

Suporter Swedia berada di dalam stadion saat laga Swedia vs Belgia dalam Kualifikasi Euro 2023, Senin 16 Oktober, dihentikan karena  penembakan di sekitar stadion di Brussels. REUTERS/Yves Herman
Ada Serangan Teroris yang Tewaskan 2 Orang, Laga Kualifikasi Euro 2024 Belgia vs Swedia Dihentikan

Laga Kualifikasi Euro 2024 antara Belgia dan Swedia dihentikan saat baru berlangsung setengah babak, karena tewasnya dua orang suporter Swedia.


Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Selasa Dinihari 17 Oktober 2023: Portugal dan Belanda Menang, Belgia Seri, Austria Lolos

17 Oktober 2023

Pemain Portugal Cristiano Ronaldo. REUTERS/Pedro Nunes
Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Selasa Dinihari 17 Oktober 2023: Portugal dan Belanda Menang, Belgia Seri, Austria Lolos

Hasil Kualifikasi Euro 2024 Selasa dinihari, 17 Oktober 2023: Portugal dan Belanda menang, Belgia tertahan, sedangkan Austria lolos ke putaran final.


Daftar 6 Tim yang Sudah Lolos ke Putaran Final Euro 2024

16 Oktober 2023

Pemain Spanyol Ferran Torres mencoba hentikan pemain Norwegia Birger Meling dalam pertandingan Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Stadion Ullevaal, Oslo, 15 Oktober 2023. Frederik Ringnes/NTB via REUTERS
Daftar 6 Tim yang Sudah Lolos ke Putaran Final Euro 2024

Jadwal Kualifikasi Euro 2024 sudah memasuki pekan ketujuh. Tercatat sudah ada 6 tim yang berhasil lolos ke putaran final.


Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Sabtu Sinihari 14 Oktober: Ronaldo dan Mbappe Bikin Brace; Portugal, Prancis, dan Belgia Lolos ke Putaran Final

14 Oktober 2023

Pemain Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. REUTERS/Piroschka Van De Wouw
Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Sabtu Sinihari 14 Oktober: Ronaldo dan Mbappe Bikin Brace; Portugal, Prancis, dan Belgia Lolos ke Putaran Final

Hasil bola Kualifikasi Euro 2024 pada Sabtu dinihari, 14 Oktober 2023: Prancis, Portugal, dan Belgia sama-sama menang dan lolos ke putaran final.


Tengah Bergabung di Timnas Belgia, Romelu Lukaku Sampaikan Dukungannya untuk Kembalinya Thibaut Courtois

12 Oktober 2023

Pemain Timnas Belgia, Romelu Lukaku melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Swedia, dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Friends Arena, Solna, Swedia, 24 Maret 2023. Anders Wiklund/TT News Agency via REUTERS
Tengah Bergabung di Timnas Belgia, Romelu Lukaku Sampaikan Dukungannya untuk Kembalinya Thibaut Courtois

Thibaut Courtois sebelumnya menolak bermain untuk timnas Belgia di kualifikasi Euro, Juni, melawan Estonia karena diabaikan sebagai kapten pengganti.


Harry Kane Ingin Bantu Timnas Inggris Juara Euro 2028, Berharap Kondisinya Prima 8 Tahun ke Depan

11 Oktober 2023

Pemain Bayern Munchen Harry Kane dalam pertandingan Liga Jerman melawan Augsburg di Allianz Arena, Munchen, Jerman, Minggu, 27 Agustus 2023 . REUTERS/Leonhard Simon
Harry Kane Ingin Bantu Timnas Inggris Juara Euro 2028, Berharap Kondisinya Prima 8 Tahun ke Depan

Harry Kane ingin membantu Timnas Inggris memenangkan trofi Euro 2028 di kandang sendiri. Kebugaran tubuh menjadi tantangan.


Eden Hazard Pensiun, Catatannya Terbilang Buruk di Real Madrid

11 Oktober 2023

Pemain Real Madrid, Eden Hazard mencoba melewati pemain Getafe dalam pertandingan Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 13 Mei 2023. REUTERS/Isabel Infantes
Eden Hazard Pensiun, Catatannya Terbilang Buruk di Real Madrid

Eden Hazard telah memutuskan pensiun pada Selasa, 10 Oktober 2023 setelah 16 tahun malang-melintang sebagai pesepak bola profesional.