TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol akan menghadapi Italia dalam laga 16 besar Piala Eropa 2016, Senin malam nanti. Pelatih timnas Spanyol, Vicente del Bosque, tak berharap bisa mengulang kemenangan 4-0 atas Italia seperti pada final empat tahun lalu.
Spanyol menghancurkan Italia pada salah satu final paling tak seimbang dalam sejarah kompetisi ini dalam Euro 2012 untuk memastikannya merengkuh trofi Eropa kedua berturut-turut dan menegaskan statusnya sebagai tim dominan di dunia. Namun Del Bosque mengaku tak bisa memprediksi seperti apa pertandingan melawan Italia nanti itu.
"Saya kira pertandingan itu dikondisikan oleh banyak hal. Di luar itu, Italia sangat kelelahan. Mereka bukan Italia yang sesungguhnya, berbeda dengan Italia yang sekarang. Saya kira Italia jauh lebih baik. Tim itu sungguh kelelahan ketika mencapai final (2012) dan kami memetik manfaatnya," katanya seperti dikutip Reuters.
Kemenangan Spanyol pada 2012 adalah unjuk brutal pertandingan umpan satu-dua yang menghancurkan pada tingkat terbaiknya. Namun sejak itu Spanyol tak stabil. Puncaknya, tim itu tersingkir dari Piala Dunia 2014 sejak fase grup. Reputasinya sebagai kekuatan yang tak tersentuh pun sirna.
Italia masuk Euro edisi tahun ini dengan sedikit yang memperkirakan tim itu akan sukses. Namun dengan skuad penuh, pemain berumur, dan sedikit bakat, Italia malah bisa melakukan yang terbaik dengan membangun tim yang memiliki pertahanan sangat tangguh.
"Italia memiliki cara khusus dalam bermain dan itu sangat efektif. Kami harus berhati-hati menghadapi hal ini. Kami harus berhati-hati mengenai gaya organisasi Italia. Tidak ada perbedaan sangat jauh di antara kedua tim. Kita akan menyaksikan di lapangan siapa yang lebih baik," ujar Del Bosque.
Pertemuan Senin malam nanti adalah pertemuan keempat kedua tim pada tiga Piala Eropa terakhir dan keenam secara total. Dengan demikian, mereka menjadi tim yang paling sering bertemu pada Piala Eropa.
Spanyol berada di atas angin pada beberapa pertemuan terakhir. Ketika itu, Italia tidak pernah mengalahkan Spanyol dalam arena kompetitif sejak Piala Dunia 1994, saat Spanyol menang 2-1 pada perempat final. Saat itu, pelatih Italia sekarang, Antonio Conte, menjadi starter. Demikian dilansir Reuters.
ANTARA
