TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik klub sepak bola AC Milan Silvio Berlusconi akan menjual klub kepada konsorsium perusahaan asal Cina. Berlusconi mengatakan akan melepas saham Milan senilai 400 juta euro dari nilai total 750 juta euro.
“Milan akan pindah tangan ke Cina,” ujar dia, seperti yang dilansir laman BBC, Rabu, 6 Juli 2016. Namun, bekas Perdana Menteri Italia itu enggan menyebutkan perusahaan mana yang akan membeli klubnya tersebut.
Konsorsium tersebut menargetkan membeli 80 persen saham total. Kesulitan dana menjadi alasan utama Berlusconi menjual Milan. Tahun lalu saja keuangan Milan negatif 93 juta euro.
Pemilik situs pencarian Baidu Li Yanhong dan raksasa real estate Evergrande Group santer terlibat dalam konsorsium tersebut. Diprediksi transaksi akan rampung dalam waktu dua tahun. Selain itu, AC Milan juga akan didaftarkan di bursa saham Cina.
Dalam waktu sebulan terakhir sudah ada dua klub terkenal dunia yang dimiliki oleh Cina. Perusahaan elektronik Suning Commerce membeli Inter Milan dari pengusaha asal Indonesia Erick Thohir. Begitu juga dengan pengusaha Dr Tony Xia yang membeli Aston Villa.
Industri sepak bola di Cina memang sedang amat menggeliat. Hal tersebut terlihat dari nilai transfer pemain yang amat besar seperti harga penyerang Brazil Hulk yang mencapai US$ 62 juta atau Rp 830 miliar. Tak tanggung-tanggung, Cina menargetkan industri sepak bolanya harus menjadi superpower di dunia.
ANDI IBNU | BBC | SHANGHAIIST