TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Olahraga Spanyol Miguel Cardenal mengecam kampanye yang dilakukan Barcelona terhadap bintangnya Lionel Messi, yang tengah menjalani proses hukum atas tuduhan pengemplangan pajak.
Cardenal menyebut langkah Barcelona tersebut keliru dan salah. "Apabila tujuan kampanye tersebut untuk meningkatkan jumlah protes dari masyarakat terhadap putusan pengadilan, itu jelas sangat salah," kata Cardenal sebagaimana dikutip laman Football Espana dari harian olahraga Spanyol AS, Rabu, 13 Juli 2016.
Cardenal menyarankan pihak klub menerima putusan pengadilan tersebut dan bukannya menggelar kampanye penolakan. "Kita hidup di masyarakat demokrasi modern yang memiliki sistem peradilan berimbang dan kompeten. Sudah sepatutnya kita menghormati dan mengikuti putusan yang dikeluarkan, bukan sebaliknya, malah membuat kampanye untuk menggiring penolakan terhadap hasil peradilan kasus tersebut," katanya.
"Saya pikir pesepak bola ini (Messi) dan yang lainnya akan senang bisa tinggal di negara dengan sistem maju, termasuk dalam hal perlindungan sosial, pendidikan, dan kesehatan. Semuanya diselenggarakan berdasarkan hak dan kewajiban warga negara," tuturnya.
Sementara itu, kecaman juga datang dari pimpinan serikat petugas pemeriksa pajak Spanyol, Gestha, Carlos Cruzado. “Menurut kami, kampanye solidaritas seperti yang digelar Barcelona saat ini, yang mendukung pengemplang pajak, bukanlah sesuatu yang meningkatkan kesadaran pembayaran pajak warga negara Spanyol," kata Cruzado.
Sebelumnya, pada 9 Juli 2016, menyusul putusan 21 bulan kurungan yang dijatuhkan pengadilan atas Messi dan ayahnya terkait pengemplangan pajak, fan Barcelona secara terbuka lewat akun-akun resmi media sosial mereka menggelar kampanye untuk mengajak para penggemar memberi dukungan terhadap Messi dengan menggunakan tanda pagar #WeAreAllLeoMessi atau #KitaSemuaAdalahLeoMessi.
ANTARA