TEMPO.CO, Jakarta - Hanya pertandingan persahabatan, memang. Tapi, tampil dalam turnamen International Champions Cup menjadi capaian yang tak pernah dibayangkan oleh Claudio Ranieri dan anak-anak asuhannya.
Peserta turnamen pramusim ini adalah klub-klub dengan nama mentereng. Juventus, Atletico Madrid, Manchester City, Manchester United, dan Borussia Dortmund di antaranya. Selusin klub lainnya, antara lain dari Australia dan Skotlandia, juga turut serta. Bila tidak menjadi juara Liga Primer Inggris musim lalu, Leicester hanya bisa ngadu dengan tim gurem meyambut musim baru.
Ranieri pun percaya diri. Dia punya bekal, yakni mengalahkan Oxford United 2-1 di Stadion Kassam, Selasa lalu. Oxford memang hanya klub peserta kompetisi level ketiga Liga Inggris, tapi pertandingan itu bisa menjadi ajang mencoba pemain-pemain baru.
"Hasilnya sesuai dengan rencana. Setiap pemain berperan dan memahami pergerakan, gagasan, dan filosofi permainan kami. Saya sangat, sangat puas atas penampilan mereka. Kondisi mereka kian membaik, dan sekarang kami memiliki tiga pertandingan persahabatan dalam International Champions Cup,” tutur Ranieri, 64 tahun.
Malam ini, mereka akan menghadapi lawan yang tidak mudah, yakni klub kenamaan Skotlandia, Celtic FC. Pertandingan bakal berlangsung di kandang Celtic, Stadion Celtic Park, Glasgow, yang berkapasitas 60 ribu lebih penonton.
Celtic jelas memiliki kelas di atas Oxford United. Apalagi, kini Celtic ditangani mantan Manajer Liverpool, Brendan Rodgers. Meski sempat menanggung malu lantaran kalah 0-1 dalam pertemuan pertama, mereka sukses menggilas juara kompetisi liga divisi utama Gibraltar, Lincoln Red Imps, 3-0 pada Rabu lalu.
Kemenangan di kandang ini membuat Celtic unggul agregat 3-1 pada babak kualifikasi Liga Champions Eropa 2016-2017. Pada babak ketiga kualifikasi, Celtic akan menghadapi juara liga sepak bola Kazakstan, Astana.
Tiga pemain yang membuat gol dalam pertandingan itu, yaitu Mikael Lustig, Leigh Griffiths, dan Patrick Roberts, dipastikan akan diturunkan oleh Rodgers. Dia menginginkan turnamen pemanasan ini bisa menjadi arena bagi para pemainnya untuk mengembalikan kepercayaan diri.
Niat yang sama juga sebenarnya dimiliki Ranieri. Dia menginginkan tiga laga yang akan dilakoni timnya dalam turnamen ini bisa meyakinkan para pemain untuk tetap bersama The Foxes.
Ranieri memang masih punya pekerjaan rumah. Beberapa pemainnya belum meneken kontrak baru, termasuk Riyad Mahrez. Sampai saat ini, dia tidak hanya belum meneken kontrak, tapi juga santer dikabarkan hendak pergi dari King Power.
Ranieri punya keyakinan, pemain asal Le Havre, Prancis, itu tak akan pergi. “Dia akan bertahan,” katanya. Adapun Mahrez, seperti disebutkan media-media di Inggris, menyatakan laga-laga dalam turnamen pramusim akan ia jadikan pertimbangan dalam menentukan masa depan kariernya.
INDEPENDENT | SKYSPORTS | YIBADA | AGUS B