TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City Pep Guardiola tak mau membuka alasannya menjadikan Joe Hart sebagai penjaga gawang kedua skuadnya. Dia hanya menyatakan pilihan itu bukan hanya karena masalah di dalam lapangan.
Guardiola berujar, dia sadar bahwa Hart adalah legenda di City dan merupakan bagian dari sejarah kebesaran City. Namun dia juga menuturkan Hart sudah mengetahui keputusannya itu sejak awal dia tiba di Etihad Stadium.
"Saya tahu Joe adalah legenda di sini. Saya tahu betapa pentingnya dia untuk klub ini. Saya juga tahu apa yang dia sudah perbuat di sini," ucapnya seusai laga babak play-off Liga Champions, Rabu dinihari, 24 Agustus 2016.
"Dia adalah bagian dari sejarah, dengan gelar Liga Primer Inggris dan piala yang sudah dimenanginya. Tapi (keputusan) ini bukan hanya apa yang dia lakukan di lapangan, tapi juga soal di luar lapangan."
"Dia sudah tahu keputusan saya sejak saya tiba atau apa yang saya pikirkan soal posisinya. Saya bahagia dengan performanya malam ini dan ketika suporter mendukung dia. Betapa pentingnya hal itu. Tak ada keraguan soal itu," ujarnya.
Pada laga itu, suporter City memberikan dukungan luar biasa kepada Hart. Mereka terus bersorak ketika penjaga gawang tim nasional Inggris itu menyentuh bola atau melakukan aksi penyelamatan.
"Berdiri jika Anda mencintai Joe Hart," sorak mereka. Sontak semua penonton yang berbaju biru langit berdiri sambil bertepuk tangan dan kembali bersorak. Pada momen itu, Hart bahkan terlihat meneteskan air matanya melihat dukungan suporter City.
Hart tergusur dari posisi penjaga gawang utama pasca-kehadiran Guardiola musim ini. Dalam tiga laga awal City di semua kompetisi musim ini, Guardiola lebih memilih Willy Caballero menjaga gawang skuadnya.
Kehadiran Claudio Bravo di City dari Barcelona nanti diprediksi akan semakin menyingkirkan posisi Hart. Dia pun dikabarkan segera hengkang dari Etihad Stadium.
DAILYMAIL | FEBRIYAN
